“Dan ingatlah juga tatkala Tuhan-mu
memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim; 14 : 7)
Ayat yang
sangat terkenal tersebut diatas memberikan kita pemahaman bahwa sikap manusia
terhadap nikmat Allah dibedakan atas dua kelompok yaitu yang bersyukur dan yang
mengingkari (kufur). Bagi mereka yang bersyukur Allah menjanjikan tambahan nikmat.
Sedangkan bagi mereka yang kufur, diancam dengan azab yang sangat pedih.
Dan bagi
mereka yang bersyukur, selain mendapatkan tambahan nikmat dari Allah, syukurnya
tersebut adalah untuk dirinya sendiri, sebagaimana ditegaskan Allah dalam
Al-Quran:
Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur, sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”
(Luqman; 31 : 12)
Alangkah
indahnya ganjaran Allah bagi mereka yang mau bersyukur. Namun sayangnya manusia
banyak yang mengingkari nikmat-Nya, sebagaimana dinyatakan dalam ayat-ayat
berikut ini:
“Sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhan-nya”
(Al-‘Aadiyah; 100 : 6)
“Dan
manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih”. (Al-Isra’; 17 : 67)
“Dan Dia
telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan
kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya,. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)” (Ibrahim; 14: 34)
“Dan
apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan
kepadanya nikmat dari Kami, ia berkata: “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu
hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui”. (Az-Zumar; 39 : 49)
Sehubungan
dengan kecenderungan manusia untuk tidak bersyukur, Allah berkali-kali
mengingatkan kita agar tidak lupa bersyukur atas nikmat Allah yang manapun.
Peringatan Allah tersebut antara lain kita temukan dalam ayat-ayat berikut:
“Dan
terhadap nikmat Tuhan-mu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan
bersyukur)” (Adh-Dhuha; 93 : 11)
“Karena
itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku”. (Al-Baqarah;
2: 152)
Karena
itu sudah sepantasnyalah kita bertanya kepada diri kita masing-masing ”apakah
kita sudah cukup bersyukur”.
Seyogyanyalah
pada saat saat tertentu dalam keseharian kita, kita merenungkan jangan jangan
kita termasuk golongan yang ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah. Na’uzubillah.
Share
http://buyanur.com/2010/05/sudahkah-kita-cukup-bersyukur/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar