Jumat, 31 Agustus 2012


Istighfar Pembuka Pintu Kesulitan


Setiap insan di dunia ini tak luput dari berbagai persoalan walau dalam tingkat yang berbeda. Sesungguhnya jika kita menyadari bahwa segala kesulitan itu adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah untuk membentuk pribadi kita agar lebih kuat dan menjadi umat yang lebih baik. Menyikapi hal ini janganlah tenggelam dalam kesedihan dan keputus asaan . Karena nikmat-Nya, kasih sayang dan cinta-Nya lebih luas dibandingkan penderitaan yang kita rasakan. Yakinlah Dia akan memberikan jalan kemudahan atas setiap kesulitan asalkan kita bertaqwa, bersedia mendekatkan diri kepada-Nya.

Amalan apa kiranya yang bisa membuka pintu pertolongan Allah atas kesulitan yang mendera?

Salah satu amalan yang bisa membuka pintu pertolongan Allah adalah istighfar atau memohon ampun kepada Allah. Karena mungkin saja kesulitan yang dialami adalah akibat dari kesalahan dan dosa yang diperbuat namun kita belum bertaubat. Dengan istighfar, memohon ampun kepada Allah dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa diharapkan Allah mengampuni dosa kita.

Dalam hal ini Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:“ Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya.( Jika kamu mengerjakan yang demikian ), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik ( terus-menerus ) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan ( balasan ) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa di hari kiamat.” (QS. Hud : 3 )

Demikian juga dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam berikut ini :
“ Barang siapa yang menekuni istighfar niscaya Allah jadikan jalan keluar dari setiap kesulitan, Dia jadikan kelapangan dari setiap kesusahan dan Dia berikan rizki yang tidak diperkirakan.” ( HR. Abu Daud dan Nasa’i dari Ibnu Abbas ).

Oleh karena itu Rasulullah menganjurkan agar umatnya banyak beristighfar memohon ampunan Kepada Allah. Dalam riwayat, Rasulullah beristighfar setiap hari tidak kurang dari 100 kali sehari. “.....sungguh aku ( Rasulullah ) beristighfar setiap hari seratus kali”. ( HR. Ibnu Majah dan Ibnu Sunni ). Ibnu Malik berpendapat bahwa bukan berarti kita harus beristighfar seratus kali tapi ini menunjukkan banyaknya beliau beristighfar.Sahabat saudaraku fillah...Demikianlah bagi siapapun yang saat ini ditimpa berbagai persoalan hidup, yakinlah dengan banyak istighfar dan amalan lain yang mendekatkan diri kepada-Nya semoga Allah membukakan pintu kesulitan yang mendera,aamiin......

Curhatlah KepadaNYA


Sesungguhnya Rabbmu itu pemalu lagi pemurah, merasa malu apabila tidak mengabulkan doa kepada hambaNYA yang mengangkat kedua tangannya untuk berdoa lalu dikembalikan kosong.. [HR Muslim]

Iya, janganlah berputus asa :
Ketika belum ada satupun doa yang terkabulkan,
Ketika musibah demi musibah seolah menjadi jawaban atas doa yang bukan ini yang kita inginkan,
Ketika kehilangan demi kehilangan justru yang terjadi,
Ketika hantaman sangat keras bak godam mengisi hari hari,
Ketika harta hilang,
Ketika keluarga tak ada lagi disisi,
Ketika semua yang dalam genggaman seketika hilang dan tanpa sisa,
Ketika semua tak ada yakinlah bahwa itulah ladang ibadah sabar, sumur ikhlas…

Tetap shalatlah dengan khusyu dan tumpahkanlah segala sesak, jangan marah kepada yang memberi cobaan sungguh ini adalah ujian dan berdoalah dengan penuh harap, rendah diri, dan suara perlahan, hantarkan semua doa dengan bahasa yang mudah engkau mengerti, dan janganlah sungkan karena ALLAH mengerti semua bahasa bahkan bahasa qalbu, sesungguhnya ALLAH tidak pernah jauh, DIA begitu dekat, sangat dekat, mampukah kita menangkap keberadaanNYA…

ALLAH ada disini, melihat saya menulis untuk kita semua disini…
ALLAH ada disini melihat kita semua, yang sedang meresapinya …
Dengarkan suara hati kita dan kita akan tahu bahwa ALLAH ada disini, bersama kita semua, dan semakin dekat dengan orang orang yang sabar, semakin dekat kala hati menjerit menahan luka, dan DIA maha menolong hamba hambanya...... ^_^

Senin, 27 Agustus 2012

Berbenah Diri Dari Hal Terkecil


 Suatu ketika seorang anak bertanya kepada ibunya, "Ibu, apakah kita bisa hidup tanpa berbuat salah selama hidup kita?"Ibunya menjawab," tidak bisa Nak ."

 Sang anak bertanya kembali,"Apakah kita bisa hidup tanpa berbuat salah selama setahun?" Ibunya menggeleng, sambil tersenyum ia berkata,"Tidak bisa juga Nak."
 
Sang anak pun bertanya kembali,"Apakah kita bisa tanpa berbuat salah selama sebulan? "Ibunya tertawa sambil menjawab," Tidak bisa juga Nak."
 
Sang anak semakin gelisah, lalu ia bertanya kembali,"Apakah kita bisa hidup tanpa berbuat salah selama seminggu?" Ibunya tetap menggeleng dengan senyum yang berkembang lalu berkata,"Tidak Nak, kita tak bisa."
 
Sang anak yang semakin gelisah seakan-akan tak berhenti untuk mencari jawaban yang sesuai dengan yang diinginkannya."Ini yang terakhir Bu, apakah kita bisa hidup tanpa berbuat salah selama satu jam saja?"
 
Ibunya memandang mata anaknya, dengan senyum yang manis ia mengangguk sambil menjawab," Kemungkinan bisa Nak."
 
Lalu sang anak pun berkata," Jika demikian aku akan coba belajar hidup benar dari jam ke jam. Dari latihan yang kecil dan sederhana akan menjadi terbiasa, yang sudah terbiasa akan menjadi sifat dan sifat akan menjadi karakter."
 
Kita diciptakan oleh Allah dengan cara yang sempurna, akan tetapi kita tak lepas dari kesalahan. Kesalahan itu sifatnya manusiawi, semua orang pasti pernah mengalami. Namun demikian bukan berarti kita membiarkan kesalahan itu terus berada dalam diri. Sebisa mungkin kita harus berusaha memperbaiki dari hal-hal terkecil dan sederhana sehingga tak terasa kitapun telah banyak melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Semoga kita mampu demikian, aamiin..


Minggu, 26 Agustus 2012

Percayalah Ukhty,,,



Kutitipkan surgaku, dalam dekapan kasihmu sayang
Bawalah asmaku dalam doa kerinduanmu pada-Nya
Dekap erat diriku dalam ketaatanmu pada-Nya
Dan cintailah diriku atas dasar cinta kepada-Nya….~~

Saudariku, pernahkah kamu mengamati wanita wanita cantik yang berjilbab dengan wanita wanita cantik yang tidak berjilbab..?

Coba perhatikan dengan seksama…..
Saya yakin wanita cantik yang berjilbab kecantikannya akan lebih terpancar daripada wanita cantik yang tidak berjilbab.

Wanita cantik yang berjilbab akan terlihat lebih anggun dan bersinar daripada wanita cantik yang tidak berjilbab.

Wanita cantik yang berjilbab ketika mereka berjalan akan lebih dihargai daripada wanita cantik yang tidak berjilbab..

Oke ukhtiku ini kesimpulannya:

Percayalahhh..!!!
Kecantikanmu takkan pudar hanya karena jilbab yang berkibar.
Keseksian tubuhmu takkan surut hanya karena kamu berjilbab.
Kemulusan dan keputihan kulitmu akan lebih terjaga karena jilbab.
Dan cinta seorang hamba terhadapmu takkan mungkin terhalang oleh ribuan helai kain jilbab Saat cinta berlabuh, disanalah tangan Allah berperan..

Sekali lagi, KAMU JUSTRU CANTIK DENGAN JILBAB !!!


 @http://arsti.wordpress.com/2012/02/21/hello-world/

Kriteria Calon Istri Idaman

Seringkali kita bertanya siapa wanita yang kelak akan mendampingi di kala suka dan duka? Cantikkah dia, sholehahkah dia? Pertanyaan ini makin menarik di kala menyadari bahwa kita ternyata membutuhkan pasangan hidup sebagai tambatan hati.Pada umumnya seorang pria akan menentukan kriteria calon istri sebagai berikut:
Sholehah
“ Setelah ketaqwaan, tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi sorang laki-laki daripada istri sholehah. Jika dilihat menyenangkan,jika disuruh patuh, jika diberi berterimakasih, jika ditinggalkan menjaga diri dan hartanya.” ( HR. Ibnu Majah ).
Akhlaq Mulia
“ Dengan akhlaq mulia, manusia akan mendapatkan derajat yang tinggi dan posisi yang mulia di akhirat...” ( HR. Ath Thabrani ).
Keturunan
“ Cermatilah dalam memilih istri yang akan menerima nuftahmu , sebab sifat orangtua sangat berpengaruh kepada anak. ( HR. Ibnu Majah ).Perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap anak karena orang tua adalah guru pertama sedangkan keluarga adalah sekolah perdananya.Namun perlu diketahui tak selamanya wanita yang baik itu berasal dari keturunan yang baik . Berkat didikan, bimbingan dan kesadaran diri bisa jadi dia menjadi wanita yang sholehah yang kelak berbakti kepada suami.
Cantik dan Sehat
“ Orang-orang yang berpenyakit jangan menularkan penyakitnya kepada orang-orang sehat.” ( HR.Bukhari ).Kaum pria memilih istri yang cantik karena menentramkan dan lebih bisa menjaga pandangan dari wanita lain yang tidak halal. Sedangkan kesehatan perlu diperhatikan karena wanita mengemban berbagai tugas baik sebagai istri bagi suami yang melahirkan generasi yang kuat ,sebagai ibu dan guru bagi anak, maka kesehatan yang prima menjadi prioritas.
Berpendidikan, cerdas dan pintar mengurus rumah tangga
Wanita adalah partner pria dalam segala bidang termasuk harus pandai mengelola rumah tangga. Istilah berpendidikan tidak selalu harus diraih di bangku sekolah dengan tingkatan tertentu. Karena banyak hal yang bisa kita pelajari dari sekitar.

Namun ajaran Islam dalam memilih istri, Rasulullah memberikan kriteria sebagai berikut;“ Wanita itu dinikahi karena 4 perkara. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama , engkau akan bahagia.” ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Mengapa memilih wanita yang beragama?
Karena agama yang akan menuntun kita kepada kebahagiaan yang sejati. Agama merupakan kunci ketentraman dalam mengarungi samudra rumah tangga. Bagi seorang suami, istri adalah tempat penenang di kala gelisah melanda jiwa, tempat berbagi di kala resah menghimpit hati,tempat berlabuhnya cinta yang halal, sumber kekuatan di kala suami lemah, sebagai pengatur rumah tangga dan merupakan tiang rumah tangga yang paling penting karena ia sebagai pendidik pertama bagi putra-putrinya. Oleh karena itu Islam menganjurkan kepada kaum pria agar memilih wanita sholehah yakni yang mematuhi agama dengan baik.

Sungguh sebuah anugerah yang terindah bagi pria sholeh jika mendapatkan wanita sholehah sebagai istrinya. Karena wanita sholehah bukanlah wanita yang materialistis yang ketika ada uang abang disayang namun jika tak ada uang abang jangan pulang. Karena ia memiliki kesabaran di kala kesulitan melanda, qana’ah dengan apa yang ada dan bersyukur atas segala karunia-Nya karena baginya keridhaan suami adalah di atas segalanya walau ia harus menahan diri dari segala keinginannya.....