“ Cara yang benar dan terhormat untuk membunuh
musuh adalah dengan tidak membunuhnya.
Dengan kebaikan, anda mungkin dapat
mengubahnya sehingga ia berhenti menjadi seorang musuh, dan musuh anda pun akan
burkurang satu. “
Didalam kita menjalani kehidupan ini, tentu
banyak halangan mapun rintangan yang menghadang. Bahkan untuk sebagian orang,
untuk mewujudkan cita-citanya, tujuannya, ia pun rela untuk mencelakai, atau
menyakiti orang-orang yang ada disekitarnya.
Kebulatan tekad yang kuat, namun tidak
disertai oleh kesiapan batin yang cukup, maka hanya akan menghasilkan jiwa-jiwa
yang rapuh, kosong, yang hanya melihat dari sudut pandang dirinya saja. Ia
korbankan hati nuraninya, demi mimpi yang ia dambakan selama ini.
Tak ayal jika dalam sebuah tim kerja, dalam
sebuah perjalanan bisnis sebuah usaha, banyak diantara kita yang merasa
tersakiti oleh sikap orang-orang seperti tadi. Tak akan disangkal, bahwa sikap
mereka sempat menyita waktu kita untuk berfikir tentangnya. Namun apa yang mampu
kita lakukan, bukankah hal itu suda terlanjur dianggap sebagai budaya kerja
Negara kita? Amat disayangkan jika waktu dan fikiran kita hanya tersita oleh
sikap orang-orang yang selalu senang tertawa diatas derita orang lain.
Maafkan, ikhlaskan, karena bisa jadi hal
tersebut merupakan ujian bagi diri kita, didalam membangun mental kita yang
baru dan mengembangkan jiwa kita yang haus akan sebuah tantangan.
Anda tidak akan mungkin dapat mencapai puncak
kesuksesan, jika anda terus memikul beban kebencian, dendam, dan kepahitan
hidup. Hal ini bisa jadi merupakan beban yang berat, dan kemungkinan untuk
mengembangkan potensi anda semaksimal mungkin tidak mungkin terlaksana dengan
ketiga beban tersebut dipundak anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar