Jumat, 22 Februari 2013

7 KEDAHSYATAN AYAT KURSI


1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dlm lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap sembahyang,tida k menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya dan ahli rumah-rumah disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap2 sembahyang fardhu, Allah SWT
menganugerahkan dia setiap hati orang yg bersyukur,setia p perbuatan orang yg
benar,pahala nabi2 serta Allah melimpahkan padanya rahmat.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT
mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir sembahyang Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

Rabu, 13 Februari 2013

Jangan Bergantung pada MakhlukNYA

Semakin kuat berharap dan bergantung kepada makhluk, semakin tak tenang, gelisah, cemas, sedih, kecewa dan marah

Semakin lepas dari berharap kepada makhluk, cukup hanya berharap kepada Allah Yang Maha Baik, Yang Kuasa menentukan segalanya..

Dijamin hati akan tenang dan tak akan dikecewakan-Nya

Kamis, 03 Januari 2013

UNTUNG DI RUMAH MEREKA ADA DAUN PINTU---

Alkisah, ada seorang janda miskin dan anaknya yang masih kecil. Mereka tinggal di sebuah kamar sederhana lagi mungil yang berada di bagian paling atas sebuah rumah susun. Hidup mereka sangat sederhana dan dalam situasi sulit. Namun, keluarga kecil ini dikaruniai nikmat yang cukup besar, keridhaan, jiwa besar, merasa puas dengan apa yang ada, memiliki keyakinan kuat yang merupakan harta karun tiada tara. Hanya satu hal yang kadang membuat sang ibu merasa jengkel dan tidak nyaman, ketika musim dingin tiba, curah hujan selalu menjadi masalah rumah kecilnya itu. Rumah tempat tinggal mereka layaknya seperti ruangan biasa yang terdiri dari empat sisi. Ada pintu masuk yang terbuat dari kayu, tetapi sayang rumah itu tidak ada atapnya. Selama empat tahun usia anaknya, pemerintah setempat tidak pernah memperhatikan sulit dan susah payahnya hidup mereka.

Pada suatu hari, dari dalam rumah mereka melihat awan berkumpul dan langit dipenuhi awan gelap menyelimuti kota. Tepat pada malam hari hujan turun begitu deras mengguyur seluruh penjuru kota. Seketika keramaian kota hilang. Seluruh masyarakat berlindung di rumah masing-masing dengan tenang. Sedangkan seorang ibu janda dengan anaknya berjuang menghadapi situasi sulit ini.

Anak kecil berumur empat tahun itu memandangi ibunya yang sedang kebingungan dan duduk dipangkuan sang ibu. Baju ibunya basah kuyup. Rumah mereka yang sangat sederhana sekali itu penuh dengan genangan air hujan yang begitu deras pada malam itu. Sang ibu bergegas ke pintu dan mencabut daun pintu, lalu menyandarkan, sehingga ia bisa menempel miring ke dinding, lalu anaknya bisa berlindung di belakang pintu itu dan tidak kena guyuran hujan lebat.

Anaknya kemudian tersenyum bangga menyaksikan apa yang dilakukan ibunya. Wajah anak itu berseri seraya tersenyum merasa puas dan penuh kerelaan dan ridha. Si anak berkata kepada ibunya, “Ibu, sungguh kasihan orang-orang fakir. Mereka tidak punya daun pintu ketika hujan turun!” Kejadian itu membuat anak kecil ini sangat senang dan puas. Dia baru sadar, bahwa ternyata dia termasuk orang kaya.

Di rumah mereka ada pintu. Betapa indah sikap ridha dan rasa puas yang mereka miliki. Sifat ini adalah sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Sifat ini juga mencegah penyakit dengki, memberontak, dan merasa hidup pahit.

Dari kisah ini banyak hikmah yang dapat dipetik di antaranya:

- Saat rugi datang melanda, seseorang tidak dinyatakan kalah. Kekalahan dalam hidup justru terjadi pada saat pasrah dan menyerah pada keadaan tanpa melakukan tindakan apapun.
- Orang yang berhasil di akhir hidupnya adalah yang punya kemampuan untuk bertahan dan bersabar.
@http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=443651879022069&id=156341124419814