Sejatinya Allah
tidak pernah menilai seseorang dari kecantikan rupa dan penampilan fisik
semata. " Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk- bentuk tubuhmu dan
harta-hartamu, akan tetapi Allah melihat hati-hatimu dan
amal-amalmu. " ( HR. Muslim ). Subhanallah.... Ternyata yang menjadi
standar penilaian di mata Allah adalah hati dan amal perbuatan. Raga seseorang
hanyalah media untuk melakukan ketaatan dengan meluruskan hati dan jiwa serta
melaksanakan amal ibadah. Namun sering terjadi dalam kehidupan nyata yang
menjadi standar penilaian seseorang adalah kecantikan fisik sehingga cenderung
lebih dihargai dan mendapat tempat tersendiri di kalangan manusia. Padahal
Allah Sang Pemilik Keindahan, Yang Maha Indah dan Yang Maha Mencintai Keindahan
tidak memandang seseorang dari segi itu... " Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." ( QS. Al- Hujurat
: 13). Jadi jelaslah saudaraku,bahwa Allah menentukan kualitas manusia dari
tingkat ketakwaan, bukan yang paling cantik, paling menarik atau paling
seksi.Sungguh.. wajah yang bercahaya karena kekhusyukan dan ketaqwaan akan jauh
lebih memikat karena membawa efek ketenangan dan kesejukan bagi siapapun yang
berada di dekatnya. Maka siapapun yang bisa menilai seseorang dengan hati yang
jernih tidak akan mudah tertipu oleh tampilan wajah.Sehingga pendapat yang
mengatakan bahwa di balik wajah rupawan tersimpan jiwa yang menawan belum tentu
sepenuhnya benar. Karena bisa jadi yang kurang menawan pun memiliki hati yang
mulia. Sesungguhnya kecantikan sejati tidak mudah ditangkap oleh mata lahir.
Namun mata hati kita.... mata hati yang jernih.... mata hati yang diisi dengan
cahaya keimanan akan mudah menangkapnya. Siapapun diri kita bisa memiliki nilai
lebih di mata Allah dan di mata manusia. Kuncinya adalah bagaimana kita
memiliki ketaqwaan dan akhlaq yang mulia. Tinggal bagaimana diri kita
mewujudkan dalam tindakan nyata. Berusaha dengan berdo’a, mencari ilmu kemudian
diamalkan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar