Senin, 26 November 2012

Hal Yang Membuat Qt g Bersyukur dengan Keadaan Kita Sekrang

PERTAMA :

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi target dan keinginan.

Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yg mendatangkan lebih banyak uang.

Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan.

Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapa pun banyak yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “KAYA” dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ”kaya”.

Orang yang ”kaya” bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.

Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yg sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, ”Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.” Ini perwujudan rasa syukur.

KEDUA :

Kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung.

Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Rabu, 21 November 2012

Kisah Sedekah Pada Kucing

  AIkisah, sepasang suami-istri dikaruniai seorang anak pada tahun pertama masa pernikahannya. Tentu saja, mereka sangat gembira dengan anugerah Allah tersebut karena memiliki anak termasuk salah satu harapan besarnya. Akan tetapi, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Allah Swt. berkehendak menimpakan penyakit aneh kepada sang anak yang masih bayi itu. Berbagai ikhtiar pengobatan telah dilakukan kedua orang tuanya. Namun, pengobatan seakan takberdaya untuk menyembuhkannya, keadaan sang anak se-makin memburuk.

Tidak hanya keadaan anaknya yang semakin memburuk, keadaan ibu-bapaknya pun menjadi buruk akibat kesedihan dan besarnya energi yang dikeluarkan untuk mengobati anak semata wayangnya itu. "Perasaan buruk itu menyeruak di dalam hati karena kami merasa takberdaya memberikan pengobatan bagi penderitaan anak kami," ujarnya.

Ketika kondisi sang Anak sudah sangat mengkhawatirkan, ada seseorang yang menunjukkan kepada pasangan muda ini seorang dokter yang berpengalaman dan terkenal. Mereka pun segera mendatangi dokter tersebut. Saat tiba di tempat praktik dokter itu, demam anaknya semakin tinggi.

Dokter itu pun berkata, "Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, kemungkinan besar dia akan meninggal esok hari."

Keduanya kembali bersama sang Anak dengan kegelisahan yang memuncak. Sakit menyerang tubuh sang Ayah memikirkan anaknya hingga kelopak matanya takmampu terpejam tidur malam hari.

Untuk menenangkan diri, dia pun segera shalat dan memohon jalan terbaik kepada Allah. Setelah selesai shalat, dia langsung pergi dengan wajah bermuram durja meninggalkan istrinya yang menangis sedih di dekat kepala anaknya.

Ayah muda ini terus berjalan di jalanan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat untuk anaknya. Tiba-tiba, dia teringat pada sebuah hadits Rasulullah saw. tentang sedekah yang berbunyi, "Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah."

Namun, dia bingung, siapa yang harus dia temui pada waktu malam seperti ini. Dia bisa saja mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya, tapi apa yang akan dikatakan oleh tuan rumah kepada dia jika dia melakukan itu?

Dalam kondisi bimbang seperti itu, tiba-tiba, ada seekor kucing kelaparan yang mengeong di kegelapan malam. Dia pun segera teringat pada pertanyaan seorang sahabat kepada Rasulullah saw, "Apakah berbuat baik pada binatang kami ada pahalanya?"

Rasulullah menjawab, "Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Tanpa pikir panjang, dia pun segera kembali ke rumah, mengambil sepotong daging, dan memberi makan kucing itu.

Dia menutup pintu belakang rumahnya. Suara pintu itu bercampur dengan suara istrinya yang bertanya, "Mengapa kamu telah kembali dengan cepat?" dia pun bergegas menuju ke arah istrinya dan mendapati wajah sang Istri telah berubah. Dari permukaan wajahnya, terlihat raut kegembiraan.

Wanita muda itu berkata, "Sesudah engkau pergi, aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan. Dalam tidurku, aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba, ada seekor burung hitam yang sangat besar dari langit yang terang hendak menyambar anak kita untuk mengambilnya dariku. Aku menjadi sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba, muncul seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan keduanya terlibat perkelahian sengit. Aku tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu karena si burung badannya gemuk. Namun, akhirnya burung elang itu pun pergi menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi."

Mendengar cerita istrinya, dia hanya tersenyum. Melihat suaminya, sang Istri menatap ke arahnya dengan terheran-heran.

Keduanya lalu bergegas mendekati anaknya. Dilihatnya demam sang Anak sudah mereda dan matanya sudah mulai terbuka. Esok harinya, sang Anak sudah mau makan dan sehat seperti sedia kala.

Selasa, 20 November 2012

Tidak Terkabulnya Doa

Cita-citanya setinggi langit, semangatnya menggebu-gebu, berdoa siang malam tapi hasilnya masih saja NOL? Siapa yang salah.

Sepertinya setiap orang ingin memaksa Allah agar semua kemauannya terlaksanakan, sehingga mereka sering lupa diri bahwa sebagai mahluk, kita hanya mampu berikhtiar sekuat tenaga, toh hasilnya nanti terserah Allah, kalau memang harapan yang diimpikan orang itu baik dan manfaat bagi masa depannya, pasti semuanya akan dipermudah, Allah akan membimbing mahluknya pada jalan itu dengan ridhoNya.


Semua Doa Pasti Diterima

Allah maha mendengar dan maha mengabulkan semua doa mahluknya. Dalam Al-qur’an jelas di nyatakan:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.- AlBaqarah 186.

Semua doa memang terkabul dan didengar oleh Allah, hanya saja terkadang Allah tidak harus mengabulkan doa itu apa adanya. Bagaimanapun Allah sering menggantikan sesuatu yang kita harapkan dengan perkara lain yang lebih indah dan manfaat bagi hambanya. Oleh karena itu banyak manusia akhirnya tersadarkan bahwa selama ini apa yang ia harapkan adalah sesuatu yang tidak begitu manfaat bagi dirinya, karena Allah telah memberikan rencana lain yang lebih pas untuk kita dan pastinya lebih memberikan banyak maslahat daripada harapan-harapan yang telah kita ikhtiarkan. Hikmah dari segala kejadian yang telah lewat akan terkuak setelah manusia sadar akan hal ini.

Satu rahasia lagi yang harus kita sadari, bahwa doa adalah ibadah, Allah sangat senang jika ada hamba yang membutuhkannya sehingga ia selalu berdoa dan meminta kepadaNya. Terkadang Allah memberikan mahluknya musibah yang amat berat dan menjadikan orang yang tertimpa musiabah itu akhirnya sadar, tobat dan kembali kepada jalan yang diridhaiNya. Dengan musibah Seolah-olah Allah memaksa kita untuk selalu mengingatNya!

Manfaat Penundaan Terkabulnya Doa

Jangan anggap remeh doa-doa kita selama ini, toh tidak ada doa yang tidak didengar. Sesungguhnya doa-doa kita selama ini adalah sebuah amal baik yang akan digantikan oleh Allah dihari kelak. Berdoa sama saja dengan beramal baik kepada diri sendiri. Menurut satu keterangan : ketika manusia telah mati dan dihisab, banyak yang terheran-heran dengan amal baik yang tidak pernah mereka lakukan didunia. Allah menjawab : Itu adalah kumpulan doa-doa baikmu di dunia, sengaja tidak dikabulkannya pada saat kamu masih berada di alam dunia karena doa-doa ini akan menjadi pahala yang bisa memberatkan timbangan amal baikmu di akhirat ini.

Hmm.. mari berdoa, berusaha, berdoa dan berikhtiar terus, usah berburuk sangka pada Allah… (^_^)
@Share.....

Sabtu, 17 November 2012

Tunggu Aku Di Syurga Bidadari ku




Seorang wanita di hadapanku memang tak secantik Cinderela dengan sepasang sepatu kacanya ataupun semempesona Nirmala dengan tongkat ajaibnya..


Tapi dia adalah orang yang paling aku cintai. Istriku..

“ Mas, kok malah ngelamun, pertanyaanku gak di jawab “ aku terkejut dengan cubitan istriku. Aku hanya tersenyum..

“ Orang tua mu masih enggak suka juga ya mas sama aku, aku memang belum bisa ngasih cucu buat mereka “ dia pun melanjutkan pertanyaannya..

“ Kata siapa Dik ?? mereka sayang kok sama kamu “..

Keluargaku memang sejak awal tidak menerima kehadirannya, istriku sangat sensitif dengan keluargaku..

Ketidak setujan utama keluargaku karna mereka memandang istriku “ jelek “ itu kata mereka. Dengan tubuh pendek dan gendut, menurut mereka dia tak pantas denganku..

Ahh..itu kan kata mereka, buatku dia wanita yang mempesona..

Jilbabnya yang membuatnya selalu terlihat anggun, suaranya yang sering melantunkan Al Quran selalu membuatku gemetaran, kesabarannya dalam kesulitan ekonomi kami yang memang karna ketidak setujuan keluargaku, maka kami bagai terasingkan. Buatku, tak apalah aku ingkar pada orangtuaku yang mengajakku pada kebatilan, mereka lebih memilih tahta,kecantikan dan harta. Sedangkan aku ingin seorang wanita yang bisa menuntunku dan mengajakku selalu mengingat Allah..

“ Duh, mas. Enggak usah beliin aku yang macem-macem deh mas. Ini baju kan mahal banget, mendingan buat sedekah atau buat simpanan kita “ katanya..

“ Aahh..kamu ini. Selalu mikirin itu, sekali-kali aku ini pengen buat kamu seneng, malah di protes “ aku pura-pura cemberut di hadapannya..

“ Iya..iya.. maaf yaa sayang . Aku coba ya bajunya “ dia pun melesat masuk ke kamar..

“ Gimana mas ?? “ katanya. Aku hanya terbengong melihatnya..

“ maasss… “ katanya sedikit berteriak. Aku hanya cengengesan tanpa bisa berkata apapun..

“ Kita makan yuk mas, aku siapkan dulu “ katanya..

Baru beberapa langkah, aku melihat istriku memegang perutnya seperti kesakitan yang luar biasa. Lalu terjatuh..

Terdengar suara berdebam kuat di lantai.Aku panik. Aku bingung. Aku segera telpon Ambulance..

Istri ku koma. Sudah 3 minggu dia dalam keadaan seperti ini. Dia terkena Kanker di rahimnya..

Kanker yang sudah lama di deritanya. Kenapa..kenapa aku sampai tak tahu dia sedang sakit ?? suami macam apa aku ini..

Laptop kesayanganya aku bawakan untuknya..

Dia tak pernah bisa lepas dari laptopnya. Aku paham dengan keadaannya yang selalu sendiri, karna aku bekerja dari pagi hingga malam menjelang..

Aku buka laptopnya. Aku mainkan ayat-ayat suci yang selalu dia nyalakan setiap pagi. Aku begitu sayu untuk mampu menatapnya lekat-lekat..

Aku buka satu persatu folder ku buka. Sampai aku menemukan sebuah judul “ CatatanKu “. Aku segera membukanya..

Aku tersenyum membaca ceritanya, di mulai ketika kita ta’aruf..

Aku menatapnya sambil berharap dia segera sembuh agar dia bisa menjadi seorang penulis..

Matakupun mulai serius ketika kisah kita di mulai dari ketertekanannya. Aku menitikkan air mataku..

Aku membaca dengan lamat-lamat ketika dia menuliskan setiap detik rasa sakitnya. Air mataku makin deras ketika ku membaca bagaimana dia menutupi sakitnya..

“Aku tak mungkin memberitahunya, sedangkan ekonomi kami belum membaik..

Aku tak mau sampai suamiku ikut menanggung kesulitanku. Aku juga enggak mau aku tambah buruk di hadapan keluarganya. Aku yang belum di karunia anak,sekarang harus di timpa musibah sakit seperti ini..

Belum tentu keluarganya kasihan padaku, aku takut nanti suamiku yang kena imbasnya..

Biarlah sakit ini hanya aku dan Allah yang tahu. Karna aku yakin setelah musibah ini, aku akan di berinya sebuah keindahan yang luar biasa.”..

Tak sanggup aku untuk meneruskan membaca kalimat-kalimat yang ada di hadapanku. Aku memilih menutupnya dan aku ingin segera mengadu pada Nya..

“ Yaa Rabb, segera sembuhkan lah istriku dari sakitnya dan ijinkan aku untuk tetap menjaganya untukMu..

Namun jika Engkau ingin menghapuskan jiwa istriku dari segala dosa-dosanya, maka aku ikhlaskan dirinya demi diriMu. Biarkan dia menantikanku di pintu surga..

Aamiin “

Tak lama suara “ Tiiit” panjang dari indikator denyut jantungnya..

Aku melihatnya tersenyum begitu manis..

Bidadariku, nantikanku dipintu surga Nya..

Wallahua’lam BiSShawwab..

Semoga Ada Hikmah Yang Bisa Di Petik Dari Cerita Di Atas..

Jumat, 16 November 2012

Memilih Pasangan

Teringat dengan beberapa baris kata yang sering sekali terekam di dalam kepala, “Tak perlu menuntut yang sempurna, dan mempersulit keadaan yang sebenarnya sederhana. Sebab padamu juga kelemahan itu selalu ada. Yang benar adalah sempurnakanlah niat awal kita, jika ia penuh berkah dan ridha dari-Nya, maka titik kemuliaan menjadi seorang manusia, Insya Allah akan dimudahkan
oleh Allah untuk ada dalam diri kita.”

Ada juga sebuah selentingan yang cukup “menggigit”,

“Semakin banyak kriteria, semakin banyak syarat, semakin banyak keinginan, maka bersiap-siaplah kecewa. Apa penyebabnya? Karena bisa jadi yang diharapkan tak seindah realita, yang disyaratkan tak sempurna dalam lakunya. Maka berharap menemukan seseorang dalam kesempurnaan hanya membuat yang sederhana menjadi rumit dan tak mudah untuk dicerna.”

Tentang penggalan kalimat kedua di atas. saya (lagi-lagi) teringat buku Serial Cinta-nya Anis Matta, di topik “Mengelola Ketidaksempurnaan”.

“Apa lagi ketampanan yang tersisa di dunia ini ketika telah dibagi habis kepada Nabi Muhammad SAW, dan Yusuf AS. Dan kecantikan yang telah disempurnakan kepada Sarah istri Ibrahim AS dan Khadijah RA Istri Rasulullah. Hingga pesona kebajikan pun telah direnggut habis oleh Utsman bin Affan dan keluruhan budi telah dimiliki secara purna oleh Aisyah RA”.

Lalu apa yang tersisa bagi kita manusia? Kita hanya terbagi sedikit (kalaupun ada) keshalihan-keshalihan para salafushalih yang telah hidup dalam cinta pada-Nya secara sempurna. Maka mengharap sebuah kesempurnaan pada seseorang, apalagi ukurannya adalah cantik, kaya, punya kedudukan, juga sangat shalih tanpa cela. Maka bersiap-siaplah kecewa serta bersiap-siaplah untuk terpasung dalam kerumitan. karena mencari satu dari sekian banyak pasangan jiwa dengan kriteria di atas, tak lebih hanya menyulitkan keadaan dan memperkecil kesempatan.

Tapi ini soal SELERA? Ini soal pasangan jiwa yang akan kita punya seumur hidup kita? Kalau kita tak CINTA, kita tak TERTARIK, bisa kacau akhirnya?

Karena jawaban-jawaban inilah. Kita tengok saja hati-hati kita. Sebab jika NIAT Lillahi Ta'ala, maka kemuliaan pernikahan akan sangat jauh kedekatannya dengan nilai-nilai DUNIA. Ia hanya lekat dengan sebuah tujuan sederhana, “Menikah untuk membuatku lebih cinta pada-Nya, lebih tenteram beribadah kepada-Nya, menjaga kehormatan dan farj-ku dari kemaksiatan, dan menyempurnakan agamaku dan agamanya agar jauh lebih menghamba”. Jika ini terpasung kuat di dalam diri. Maka tambahan kriteria-kriteria lain yang lebih terkesan dunia, Insya Allah akan mulai mudah hilang dalam hitungan waktu yang berikutnya.

Sebagai kalimat penutup, saya ingin menuliskan barisan kalimat sederhana berikut : “Ukurlah diri... Berkacalah sedetail mungkin. Karena bisa saja CELA itu jauh lebih banyak dibanding kriteria yang telah diinginkan. Maka tanyalah pada hati yang jernih agar bisa memberi fatwa. Manakah patokan yang harus kau pakai. Jangan sampai hanya ukuran dunia yang menjadi tujuan kita”.....
 @dakwana

Selasa, 13 November 2012

Suami Istri

Suami : Sayang, maafin aku ya!!

Istri : maaf kenapa maas..??

Suami : iya, dari awal kita menikah sampai saat ini belum bisa memberikan yg terbaik buat kamu,bahkan untuk makan sehari-hari dan biaya untuk anak anak sekolah pun sangat pas pasan sekali..


Maafkan mas ya,Aku harap kamu mau bersabar atas keadaanku yang sekarang ini..

Istri : Masyallaah,
bagiku tidak masalah maas..

Melihat kamu gigih dalam bekerja walaupun pekerjaanmu hanya biasa biasa saja, kemudian engkau pulang dengan selamat dengan keringat hasil kerja keras itu sudah sangat Istimewa buat aku..

Apalagi kesabaranmu selama ini menghadapi bawel bawelan aku,anak anak yang suka nakal
itu udah membuat rumah tangga kita sudah seperti layaknya di surga..

Tidak mengapa kita kekurangan harta, selama kita tidak miskin Iman dan kebahagiaan aku bersyukur maas..^_^

Suami : Subhanallaah..^_^

Sungguh Alhamdulillaah aku bisa mendapatkan seorang istri sepertimu..

Semoga Allah senantiasa memberkahimu dalam setiap keadaan wahai Istriku..^_^ [terharu bahagia]

Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita di atas,,Aamiin..^_^

Minggu, 11 November 2012

Rencana Allah Itu Maha Indah

  Tidak MUDAH tersenyum ketika hati menangis dan teriris..Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari itu bagian dari kasih Ilahi,Agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita.

~::Tidak MUDAH bangkit dalam keadaan terpuruk.Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari...Bahwa Allah sedang menyapa dengan Cinta-Nya Agar kita tumbuh besar dan kuat.

~::Tidak MUDAH memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan.Tapi akan terasa INDAH ketika kita bisa membahagiakan orang lain.Bukan membahagiakan diri sendiri

~::Tidak MUDAH memaafkan ketika kita dibenci dan di hina..Tapi akan terasa INDAH kalau itu bagian dari penyucian diri...Dan ikhlas hanya mengharap ridha Ilahi.

~::Tidak MUDAH melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya,Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita.

~::Tidak MUDAH melupakan masa lalu yang menyakitkan..Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh...Untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya.

~::Tidak MUDAH menghilangkan duka karena kehilangan..Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari...Bahwa Allah telah meminjamkan kepada kita beberapa saat.

~::Tidak MUDAH menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera..Tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur.Dan menyadari itu bagian dari cara Allah menyayangi hamba-Nya...Seperti Allah menyayangi para Nabi dan Rasul-Nya.

~::SubhanALLAH...ALLAH selalu ada untukku, untukmu dan untuk kita semua..InsyahALLAH Semoga Manfaat. ~Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum~

Smile...

Seorang nenek gaul yg sakit sedang berobat ke dokter...

Dokter : Apa keluhannya Nek?
Nenek : Mau tahu aja atau mau tahu banget?
Dokter : Yaah dua-duanya lah...
Nenek : Kasih tahu nggak yaaaa?
Dokter : Jangan becanda dulu lah nek?
Nenek : Emang napa? Masalah buat Lo?
Dokter : Saya harus melayani pasien dengan baik. Begitulah Sumpah Dokter.
Nenek : Terus kalau Dokter sdh melayani. Guaharus bilang WOW
gitu?
Dokter : Ini demi kesehatan Nenek!!! (mulai kesal)
Nenek : Ciyuuzz? Myapa?
Dokter : anjjritt ...ciyuss miyabiiiii >:(

bruakakakakakakk !

Kamis, 08 November 2012

Muharram Dalam Pandangan Islam

1.         Muharram Adalah Bulan Yang Mulia. Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”(QS. At-Taubah : 36)

Imam Ath-Thabari berkata, “Bulan itu ada dua belas, 4 diantaranya merupakan bulan haram (mulia), dimana orang-orang jahiliyah dahulu mengagungkan dan memuliakannya. Mereka mengharamkan peperangan pada bulan tersebut. Sampai seandainya ada seseorang bertemu dengan orang yang membunuh ayahnya maka dia tidak akan menyerangnya. Bulan yang empat itu adalah Rajab Mudhor, dan tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dengan ini nyatalah khabar-khabar yang disabdakan oleh Rasulullah ”. Kemudian At-Thabari meriwayatkan beberapa hadits, diantaranya hadits dari sahabat Abu Bakrah , yang diriwayatkan Imam Bukhari (no. 4662), Rasulullah  bersabda,

“Wahai manusia, sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaan ketika Allah menciptakan langit dan bumi, dan sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan haram, pertamanya adalah Rajab Mudhor, terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban, kemudian Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram” (Jami’ul Bayan 10/124-125)

Qotadah berkata, “Amalan shalih pada bulan haram pahalanya sangat agung dan perbuatan dhzalim di dalamnya merupakan kedhzaliman yang besar pula dibanding pada bulan selainnya, walaupun yang namanya kedhzaliman itu kapanpun merupakan dosa yang besar” (Ma’alimut Tanzil 4/44-45)

Pada bulan Muharram ini terdapat hari yang pada hari itu terjadi peristiwa yang besar dan pertolongan yang nyata, menangnya kebenaran mengalahkan kebathilan, dimana Allah Ta’ala telah menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis sallam dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya. Hari tersebut mempunyai keutamaan yang agung dan kemuliaan yang abadi sejak dulu. Dia adalah hari kesepuluh yang dinamakan Asyura. (Durusun ‘Aamun, Abdul Malik Al-Qasim, hal.10)

2.         Disyariatkan Puasa Asyura. Berdasarkan hadits-hadist berikut ini. “Dahulu Rasulullah  memerintahkan untuk berpuasa Asyura, tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, maka bagi siapa yang ingin berpuasa puasalah, dan siapa yang tidak ingin, tidak usah berpuasa” (HR. Bukhari no. 2001)

Tatkala Nabi  hijrah ke Madinah beliau  mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, lalu beliau bertanya kepada mereka, “Kenapa kalian berpuasa?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya pada hari ini Allah Ta’ala telah menyelamatkan Musa dan kaumnya dan membinasakan Fir’aun beserta kaumnya. Dan Musa berpuasa pada harinya, maka kamipun berpuasa.” Kemudian beliau  berkata, “Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian.” (HR Bukhari no. 2004, Muslim no. 1130). Maka Nabi  berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk melakukan puasanya.

3.         Keutamaan Puasa Asyura. Ibnu Abbas d ditanya tentang puasa Asyura, jawabnya, “Saya tidak mengetahui bahwa Rasulullah puasa pada hari yang paling dicari keutamaannya selain hari ini (Asyura) dan bulan Ramadhan” (HR. Bukhari no. 1902, Muslim no. 1132)

Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu, berdasarkan hadits berikut, “Rasulullah  ditanya tentang puasa Asyura, jawab beliau , “Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu”(HR. Muslim no. 1162, Tirmidzi no. 752)

4.         Asyura Adalah Hari Ke-10. dari Ibnu Abbas , tatkala Rasulullah  berpuasa Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa, para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara”, Maka beliau  bersabda, “Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari ke-9”. Ibnu Abbas  berkata, “Tahun berikutnya belum datang Rasulullah  keburu meninggal” (HR. Muslim no. 1134)

Imam Nawawi berkata, “Jumhur ulama salaf dan khalaf berpendapat bahwa hari Asyura adalah hari ke-10. Yang berpendapat demikian diantaranya adalah Sa’id bin Musayyib, Al-Hasan Al-Bashri, Malik bin Anas, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rahawaih dan banyak lagi. Pendapat ini sesuai dengan (dzahir) teks hadits dan tuntutan lafadznya”. (Syarah Shahih Muslim 9/205)

Hanya saja Rasulullah  berniat untuk berpuasa hari ke-9 sebagai penyelisihan terhadap ahlul kitab, setelah dikhabarkan kepada beliau bahwa hari tersebut diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nashara. Oleh karena itu Imam Nawawi berkata, “ Imam Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya berpendapat ; Disunnahkan untuk berpuasa hari ke-9 dan ke-10 karena Nabi  berpuasa hari ke-10 serta berniat untuk puasa hari ke-9. Sebagian Ulama berkata, “Barangkali sebab puasa hari ke-9 bersama hari ke-10 adalah agar tidak menyerupai orang-orang Yahudi jika hanya berpuasa hari kesepuluh saja. Dan dalam hadits tersebut memang terdapat indikasi ka arah itu” (Syarah Shahih Muslim 9/205)

Selain ada yang berpendapat seperti diatas, sebagian ulama berpendapat hendaknya berpuasa satu hari sebelum dan sesudahnya berdasarkan hadits. Rasulullah  bersabda, “Berpuasalah hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi, (dengan) berpuasalah 1 hari sebelumnya dan sesudahnya” (HR. Ahmad no. 2155).

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, sudah sepatutnya bagi seorang muslim yang baik untuk mengisi bulan Muharram ini dengan amal shalih, dan menjalankan ibadah puasa Asyura.
KEYAKINAN YANG SALAH TERHADAP BULAN MUHARRAM

1.         Anggapan Sial. Dalam pandangan masyarakat Jawa, Muharram (Suro) merupakan bulan keramat. Sehingga sebagian dari mereka tidak berani untuk menyelenggarkan suatu acara terutama hajatan dan pernikahan. Bila tidak di-indah-kan akan menimbulkan petaka dan kesengsaraan bagi mempelai berdua dalam mengarungi bahtera kehidupan. Hal ini diakui oleh seorang tokoh keraton Solo. Bahkan katanya, “Pernah ada yang menyelenggarakan pernikahan di bulan Suro (Muharram), dan ternyata tertimpa musibah!”. Maka kita lihat, bulan ini sepi dari acara pernikahan dan hajatan.

2.         Nuansa Kesyirikan Yang Aneh. Selain itu, untuk memperoleh keselamatan, diadakan berbagai kegiatan “aneh”. Sebagian masyarakat mengadakan tirakatan pada malam 1 Suro , entah di tiap desa, atau tempat lain seperti puncak gunung, dst. Sebagiannya lagi mengadakan sadranan, berupa pembuatan nasi tumpeng yang dihiasi aneka lauk dan kembang lalu di larung (dihanyutkan) di laut selatan disertai kepala kerbau dengan keyakinan supaya sang ratu pantai selatan berkenan memberikan berkahnya dan tidak mengganggu. Peristiwa seperti ini dapat disaksikan di pesisir pantai selatan seperti Tulungagung, Cilacap dan lainnya.

Di Solo, acara kondang yang menyertai Muharram (Suro) dan sudah menjadi tradisi adalah kirab kerbau bule yang terkenal dengan nama Kyai Slamet di keraton Kasunanan Solo. Peristiwa ini sangat dinantikan oleh warga Solo dan sekitarnya, bahkan yang jauhpun rela bersusah-payah mendatanginya dengan jalan kaki, dst. Apa tujuannya ? Tiada lain, untuk ngalap berkah dari sang kerbau, supaya rejekinya lancar, dagangan laris, dan sebagainya. Naudzubillahi min dzalik. Padahal, dalam pandangan banyak orang, kerbau merupakan simbol kebodohan, sehingga muncul peribahasa Jawa untuk menggambarkannya, “bodo ela-elo koyo kebo”. Acara lainnya adalah jamasan pusaka dan kirab (diarak) keliling keraton.

Pembaca yang budiman, itulah sekelumit gambaran kepercayaan masyarakat khususnya Jawa terhadap bulan Muharram (Suro). Tahayul semacam ini, diwarisi dari zaman sebelumnya mulai animisme, dinamisme, hindu dan budha. Ketika Islam datang keyakinan-keyakinan tersebut masih kental menyertai perkembangannya. Bahkan terjadi sinkretisasi (pencampuran). Ini bisa dicermati pada sejarah kerajaan-kerajaan Islam di awal pertumbuhan dan perkembangan selanjutya, hingga dewasa ini ternyata masih menyisakan pengaruh tersebut. Lalu, apakah budaya seperti ini patut kita lestarikan ?
KOREKSI TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT SEPUTAR MUHARRAM (SURO)

1.         Keyakinan bahwa bulan Muharram adalah bulan sial. Seperti yang dianut orang Jawa sebagaimana kami paparkan di atas, dalam pembahasan ilmu agama Islam biasa disebut dengan Tathayyur ( تَطَيُّرْ ) atau Thiyarah ( طِيَرَةٌ ) yakni suatu anggapan bahwa suatu keberuntungan atau kesialan itu didasarkan pada kejadian tertentu, waktu, atau tempat tertentu.

Orang-orang jahiliyyah dahulu meyakini bahwa Tathayyur ini dapat mendatangkan manfaat atau menghilangkan mudharat. Setelah Islam datang, keyakinan ini dikategorikan kedalam perbuatan syirik yang harus dijauhi. Dan Islam datang untuk memurnikan kembali keyakinan bahwa segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah Ta’ala dan membebaskan hati ini dari ketergantungan kepada selain-Nya. Allah Ta’ala berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al A’raf: 131)

Maka, seseorang yang meyakini bahwa barangsiapa yang mengadakan acara pernikahan atau hajatan yang lain pada bulan Muharram itu akan ditimpa kesialan dan musibah, maka orang tersebut telah terjatuh ke dalam kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Rasulullah  mengkabarkan hal tersebut dalam sabdanya ,

الطِّـيَرَةُ شِـرْكٌ

Artinya: “Thiyarah itu adalah kesyirikan.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi)

Parapembaca, ketahuilah bahwa perbuatan ini digolongkan ke dalam perbuatan syirik karena beberapa hal, yaitu:

a)         Seseorang yang ber-thiyarah berarti dia meninggalkan tawakkalnya kepada Allah Ta’ala. Padahal tawakkal merupakan salah satu jenis ibadah yang Allah Ta’ala perintahkan kepada hamba-Nya. Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, semuanya di bawah pengaturan dan kehendak-Nya. Keselamatan, kesenangan, musibah, dan bencana, semuanya datang dari Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Rabbku dan Rabbmu, tidak ada suatu makhluk pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasai sepenuhnya).” (QS. Hud: 56)

b)   Seseorang yang bertathayyur berarti dia telah menggantungkan sesuatu kepada perkara yang tidak ada hakekatnya (tidak layak untuk dijadikan tempat bergantung). Ketika seseorang menggantungkan keselamatan atau kesialannya kepada bulan Muharram atau bulan-bulan yang lain, ketahuilah bahwa pada hakekatnya bulan Muharram itu tidak bisa mendatangkan manfaat atau menolak mudharat. Hanya Allah-lah satu-satunya tempat bergantung. Allah Ta’ala berfirman, “Allah adalah satu-satunya tempat bergantung.” (QS. Al Ikhlash: 2)

Orang yang ber-tathayyur tidaklah terlepas dari dua keadaan,

Pertama: meninggalkan semua perkara yang telah dia niatkan untuk dilakukan.

Kedua: melakukan apa yang dia niatkan namun di atas perasaan was-was dan khawatir.

Tidak diragukan lagi bahwa dua keadaan ini sama-sama mengurangi nilai tauhid yang ada pada dirinya.

2.         Kemudian, keyakinan yang terkait dengan Kerbau Kiai Slamet, Jamasan, pusaka-pusaka tertentu dan sebaginya, ini merupakan keyakinan yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. Hal ini karena pelaku ngalap berkah yang seperti itu, mempunyai keyakinan bahwa ada dzat lain yang mampu mendatangkan keselamatan/berkah serta menolak bahaya selain Allah Ta’ala. Dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala menerangkan,

“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka:”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi”, niscaya mereka menjawab: “Allah”.Katakanlah:”Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri’.’ (QS. Az-Zumar: 38)

Pembaca, ibadah apa pun bentuknya adalah haram diperuntukkan kepada selain Allah Ta’ala. Dan tawakkal, istighatsah (minta keselamatan), isti’anah (minta pertolongan), takut dan mengharap adalah ibadah, dan yang lain sebagainya dari macam-macam ibadah semuanya hanya untuk Allah Ta’ala. Inilah prinsip tauhid, yaitu memurnikan ibadah hanya kepada Allah Ta’ala semata, yang menjadi landasan paling mendasar di dalam Islam. Barangsiapa yang melanggarnya maka ia jatuh ke dalam kesyirikan. Kecil atau besar-nya kesyirikan tersebut tergantung jenis pelanggarannya.

Dan sudah merupakan prinsip agama ini bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya Dzat yang berhak di-ibadahi. Setiap peribadahan kepada selain Allah Ta’ala adalah ibadah yang batil dan pelakunya terancam kekal di neraka jahannam apabila tidak bertaubat dari perbuatannya. Allah Ta’ala berfirman,

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Rabb) yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al Hajj: 62)

Barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah Ta’ala, “Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu.” (QS. Al-Mu’minun: 117).

Dan Allah Ta’ala menjelaskan bahwa pelaku kesyirikan kekal di neraka jahannam pada ayat-Nya,“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS. Al Maidah: 72)

Maka, apakah patut kita samakan kekuasaan Allah Ta’ala Yang Maha Esa dengan makhluk yang lemah? Apalagi dengan hewan, keris, akik, dan batu, yang merupakan benda mati?

Kesimpulannya, bahwa bulan Muharram atau dikenal dengan Suro merupakan bulan yang mulia. Maka tidak sepantasnya apabila kaum muslimin mempunyai anggapan miring terhadapnya, dengan menjadikan sebagai bulan keramat. Sehingga menyeret mereka jatuh ke lembah kesyirikan, dengan melakukan acara-acara yang merupakan cerminan dari keyakinan mereka yang keliru. Akibatnya dosa yang disandang semakin banyak karena dilakukan pada bulan yang mulia.

Sumber: Buletin Istiqomah

Selasa, 06 November 2012

Andai Hidup Seperti Komputer

Hidup ini sebenarnya seperti program di komputer. Bila hidup kita ingin lancar dan bebas virus maka:

• DELETE semua file KEMAKSIATAN.


• INSTALL anti-VIRUS NAFSU dan SYAITHAN.

• RESTART kehidupanmu dengan KEBERKAHAN dan KASIH-Nya


• REFRESH peribadi kita dengan AKHLAQ MULIA.


• DOWNLOAD sifat-sifat TAAT dan TAQWA.


• UPLOAD tingkahlaku yang BENAR, JUJUR dan IKHLAS.


• Jangan meng-UNDO pengalaman BURUK dan SEDIH.


• LOADING semua dengan DOA dan USAHA.


• COPY dan PASTE semua HIKMAH dan ILMU yang bermanafaat.


• ENTER sifat TAWAKKAL dan IHSAN.


Semoga PROGRAM KOMPUTER KEHIDUPAN DUNIA kita akan berjalan LANCAR.


Sehingga berhasil memasuki PROGRAM KEHIDUPAN AKHIRAT yang serba OTOMATIS dan CANGGIH.
..

@share...

Senin, 05 November 2012

Perbincangan Ibu dengan Putrinya

Anak : Ibu, boleh tanya gak?
I b u : Tentu boleh. Mau tanya apa anakku?

Anak : Mmm... Dulu sebelum ibu menikah sama bapak, apa pacaran terlebih dahulu?
I b u : Gak anakku. Ibu sama bapakmu gak pernah pacaran.

Anak : Terus ibu dan bapak dijodohin gitu?
I b u : Gak juga kok..

Anak : Lalu gimana ceritanya ibu dan bapak bisa ketemu?
I b u : Anakku, soal rezeki, jodoh dan ajal itu adalah hak Allah. Jika Dia telah berkehendak, tak ada suatu hal apapun yang sulit bagi-Nya..

Anak : Maksud ibu?
I b u : Begini. Walaupun ibu dan bapakmu tidak pernah kenal sebelumnya, ternyata Allah mempunyai cara untuk mempertemukan ibu dan bapakmu..

Anak : Tapi kok ibu sama bapak bisa saling mencintai dan menyayangi seperti sekarang? Padahal sebelumnya tidak saling kenal?
I b u : Anakku. Jika sebuah keluarga dibangun dengan niat ibadah dan didasari dengan ketulusan semata-mata karena Allah, maka cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya seiring perjalanan waktu. Dan semakin lama cinta itu semakin tumbuh mekar mengembang. Kamu lihat sendiri bagaimana ibu dan bapakmu kan??

Anak : Makanya aku tanya sama ibu. Seneng banget deh ngeliat ibu dan bapah mesra terus. Oya bu, kalau gitu aku tak perlu susah-susah mencari jodoh dong??
I b u : Tetap harus berusaha anakku. Berusahalah menjadi seorang yang berkepribadian baik. Jangan lupa mintalah kepada-Nya dalam setiap sujudmu. Kamu tak harus kesana kemari untuk mengejar pasanganmu. Yakinlah jika sudah waktunya, selalu ada cara bagi Allah untuk mempertemukanmu dengan pasanganmu....