Dunia
kerja sering membuat kita merasa terkekang, ya mungkin kebanyakan orang brfikir
seperti itu. Para karyawan dimanapun pasti menantikan tibanya hari jumat dalam sepekan dan kebanyakan diantara mereka
membenci hari senin, Bener gak??. Dari
hasil yang saya dapat dari reaksi kebanyakan orang menanggapi hari, ternyata mereka paling senang loh
apabila sudah hari jumat, seolah hari jumat itu ibarat dewa penyelamat…
hehe..hee.
Kenapa
harus I Hate Monday?
Senin,
awal dari permulaan minggu yang membuat wajah kita kusut, malas dan ngak
bersemangat bekerja. Beberapa faktor kenapa banyak karyawan di berbagai perusahan amat sangat membenci hari
ini, ya mungkin juga termasuk saya ( ehemm..).
Kerja =
Tanggung jawab
Pekerjaan
sering kita artikan sebagai tanggung jawab, beban dan juga sebuah tekanan,
mungkin beberapa alasan tersebut mampu
membuat kita merasa jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja .
Lingkungan
yang tidak asik
Lingkungan
itu nomor satu dalam sebuah dunia kerja, bukan hanya bicara income kita sebagai
pegawai namun interaksi sosial sangatlah mempengaruhi. Bayangkan jika karyawan
satu sama lain cukup membosankan, kurang kompak dan masing-masing. Bukankah kondisi ini sangat membosankan?
Tekanan
Tekanan
pekerjaan pun sangat mempengaruhi eksistensi kinerja kita ternyata tidak bisa
dipungkiri seseorang yang diberi tekanan pekerjaan banyak sementara atasan tak
mengetahui kesanggupan dan kemampuan kita bisa saja menjadi beban tersendiri
yang membuat kita merasa bosan dengan pekerjaan.
Salary
yang tidak sesuai
Gaji yang
tidak memuaskan bisa membuat seseorang merasa tertekan karena tidak bisa
memenuhi kebutuhannya. Pekerjaan berat dibayar dengan harga kecil, pastinya
akan membuat si pegawai merasa jenuh dan bosan mungkin saja ini sangat
berpengaruhi pada performance kerja, bisa jadi powerless bagi para pegawai yang
gajinya tidak ada perubahan sementara beban pekerjaan terus bertambah.
Tidak
dihargai
Hal yang
membuat kita merasa tidak berarti ialah ketika apa yang kita kerjakan tidak
bisa membuat orang lain merasa terbantu atau tertolong. Atau mungkin pekerjaan
yang kita lakuakan tidak dihargai atasan padahal kita sudah berusaha dengan
maksimal. Poin ini juga bisa menjadi kendala mengapa banyak pegawai yang merasa
dirinya tak dibutuhkan di sebuah perusahaan, jika kepercayaan diri down bukan
hal yang tidak mungkin hari-hari yang ia lakukan di dunia kerja ibarat neraka
sehingga ia mengharapkan datangnya hari jumat setiap hari.
Kadang
saya juga berharap hari jumat itu cepat datang, namun kali ini saya pun
sedang berusaha untuk bisa mensejajarkan
makna hari meskipun tidak munafik “ Thank’s Friday” yang sudah menyelamatkan saya dari rutinitas
pekerjaan sehari-hari..heheh. Jika kalian merasa seperti ini mungkin beberapa
alasan diatas membuktikan bahwa di dalam pekerjaan yang kalian kerjakan masih
merasa tertekan dan membosankan.
Tapi jika
kalian merasa semangat dalam bekerja, pasti kalian akan mengatakan .. “
Monday Here I Come…!”. Etos kerja
seringkali membuat kita lupa bahwa pekerjaan selalu membosankan, selalu
berurusan dengan tanggung jawab dan juga tekanan dimana-mana. Untuk megatasinya
mungkin berapa langkah yang saya dapat dari buku di bawah ini bisa
menginspirasi saya dan juga kalian agar senantiasa berkata “Monday Here i Come”
:
Lakukan setiap pekerjaan dengan tulus .
Jadilah diri sendiri.
Selalu bersyukur dengan semua yang sudah Tuhan berikan.
Jadikan pekerjaan itu hobi.
Warnai lingkungan kerja dengan cara kita
sendiri.
Saling peduli, berbagi dan terus
introspeksi.
Do the Best.
Jika tidak menyenangkan “ Silahkan Pindah
kerja”.
Simple
kan??, semoga Bermanfaat buat kita…. Tetap katakan Thanks Friday…!, dan Monday Here i Come…. ^^
Sumber :
http://dianeaninditya.wordpress.com/2012/02/24/arti-hari-jumat-untuk-karyawan/
Sumber
gambar :
http://rafahsyihab.blogspot.com/
http://trimenhukumbloganda.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar