Sabtu, 04 Agustus 2012

Belajar Pantang Mengeluh dari Seekor Anjing

Anjing banyak mengajarkan nilai-nilai moral kepada manusia melalui perilakunya yang lucu dan unik. Salah satu nilai moral yang dapat kita pelajari adalah pantang mengeluh. Seringkali, kita menyaksikan orang yang sukanya mengeluh. Orang yang sering mengeluh pertanda dia jarang bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Mengeluh karena keinginannya tidak tercapai, kondisi jalan macet, tidak punya uang, badan tidak sehat, dan keluhan-keluhan lain yang sering terlontar dari mulut orang yang kurang bersyukur. Coba renungkan!, sejak bangun tidur sampai detik ini, berapa banyak nikmat Tuhan yang telah sampean syukuri. Banyak bersyukur akan menjadikan hati tenang dan damai. Bukankah janji Alloh sudah jelas, “jika kau pandai bersyukur maka Alloh akan menambah nikmat yang diberikan”. Sebaliknya, jika kau tidak pandai bersyukur ingatlah bahwa adzab Alloh sungguh sangat pedih. Seorang kawan sering bercanda dengan janji Alloh ini, katanya: “saya sangat mensyukuri nikmat Alloh, karena diberi istri solihah yang cantik”. Sampean bisa menafsirkan canda teman saya ini, bukan? Tentu dalam konteks ini, rasa syukur itu perlu diwujudkan dalam bentuk kasih sayang dan curahan perhatian. Bukan berharap Alloh akan menambahnya dengan yang lebih muda dan cantik..he.he..
Anjing mengajarkan kepada manusia perilaku tidak mudah mengeluh dalam menghadapi persoalan. Dikisahkan, ada seekor anjing bernama Faith. Ia terlahir cacat karena tidak memiliki kedua kaki depan. Kebanyakan orang mengira bahwa Faith tidak akan berumur panjang. Kakiknya yang hanya dua akan menyulitkan dia untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Tapi, pemilik anjing itu tidak menyerah pada keadaan yang menimpa pada Faith. Pemilik anjing itu, dengan sabar mengajarkan bagaimana menggunakan kedua kaki belakangnya. Keinginan yang kuat dari Faith untuk tetap bertahan hidup, mengagumkan orang banyak. Faith ingin meyakinkan orang banyak, bahwa kondisi yang serba kekurangan tidak menjadikannya menjadi lemah dan kurang berarti. Melalui perjuangan keras dan proses panjang yang melelahkan, akhirnya Faith bisa berjalan seperti layaknya manusia. Faith menggunakan kedua kaki belakangnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Anjing ini pun telah membuat orang terkagum-kagum. Banyak media yang meliput proses penjang kehidupan si Faith. Bahkan, Faith pernah diundang untuk tampil di acara Oprah Winfrey Show. Faith juga seringkali diundang secara khusus untuk menghadiri berbagai kegiatan seminar dan training. Termasuk kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di sekolah (http://pondok-cerita.blogspot.com/anjing-faith). Dalam kondisi yang serba kekurangan (cacat), Faith dapat membuktikan pada manusia bahwa semangat untuk hidup dan sikap pantang mengeluh akan memberikan hasil di kemudian hari. Sungguh luar biasa, kemauan Faith untuk bisa berjalan dan hidup beradaptasi dengan lingkungan di mana dia tinggal. Manusia perlu tahu makna sebuah proses perjuangan, pantang mengeluh, dan tentu yang terpenting adalah jangan pernah menyerah pada kondisi apa pun yang kita hadapi.
Banyak juga kisah-kisah yang mengagumkan di dunia ini tentang kehebatan binatang yang memiliki kekurangan. Tidak hanya Faith, tapi juga masih banyak binatang-binatang lain yang dapat kita pelajari kehidupannya. Nah, kita sebagai manusia yang diberi kelebihan oleh Tuhan jangan pernah kalah dengan binatang. Kondisi apa pun yang kita hadapi, memungkinkan kita untuk bisa bertahan jika kita mau untuk bekerja keras dan pantang mengeluh. Buanglah keluhan-keluhan dan pikiran negatif (negative thinking) yang justru menghambat tujuan. Berpikirlah positif (positive thinking) dan terus bekerja keras. Pantang bagi orang yang ingin berhasil dalam hidup, mengeluh dan tidak menerima terhadap pemberian Tuhan.
Sampean masih ingat, kisah ketangguhan menghadapi hidup dari Bill Porter? Ia dilahirkan di Portland, Amerika Serikat dan menderita cerebal palsy. Penyakit ini berupa cacat bawaan pada struktur syaraf otak, sehingga seluruh bagian kiri tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan baik. Penyakit ini menyebabkan Porter sulit untuk bisa berjalan dengan tegak dan cara berbicaranya pun tidak jelas. Kondisi yang demikian, tidak menjadikan Porter menyerah dan pasrah dengan keadaan yang menimpanya. Semestinya, Porter mendapatkan tunjangan dari pemerintah karena ada program dari pemerintah berupa santunan untuk para penyandang cacat. Tetapi Porter menolak bantuan dari pemerintah. Dengan kondisi tubuhnya yang demikian, dia tetap memiliki keinginan yang sangat besar dan pantang mengeluh untuk mencari pekerjaan.
Pada awalnya, banyak perusahaan yang menolak lamaran dari Porter karena kondisi tubuhnya yang cacat. Namun, akhirnya Porter dapat meyakinkan perusahaan Watkins dengan masa percobaan untuk bekerja sebulan tanpa dibayar. Porter berhasil bekerja sebagai seorang salesman yang menjual barang-barang pabrik dari pintu ke pintu. Meskipun sebagian tubuhnya tidak berfungsi secara normal, ia mampu berjalan kaki setiap harinya minimal sejauh 15 kilometer. Ia tetap melakukan pekerjaan menawarkan barang-barang jualannya meskipun dengan berjalan tertatih-tatih.
Sungguh mengagumkan, ternyata Porter sudah menawarkan barang-barang jualannya itu selama 40 tahun. Bisa dibayangkan dalam kondisi yang serba kekurangan, ia pantang mengeluh. Akhirnya, tanpa diduga ia menjadi salah seorang pegawai di perusahaan itu dengan hasil penjualan sebagai salesman yang tertinggi. Pada tahun 1998, Porter berhenti bekerja sebagai salesman karena mengalami kecelakaan yang mematahkan tulang pinggulnya. Porter tidak bisa lagi bekerja secara maksimal, tetapi perusahaan tidak mau melepas Porter mengingat semangat dan kerja kerasnya yang luar biasa. Kemudian perusahaan Watkins mengangkat dia sebagai konsultan dan penjual melalui online. Ia sekarang juga bekerja sebagai pembiacara di berbagai seminar sebagai motivator ulung (http://wapannuri.com/pekerjaan/kisah-sukses-bill-porter.html).
Kondisi yang serba kekurangan secara fisik, tidak menyebabkan kita mengeluh dan putus asa. Justru karena kekurangan itulah perlu kerja keras dan semangat pantang mengeluh. Semangat untuk bangkit di saat kondisi yang kurang menguntungkan sangat diperlukan. Jangan pernah menyerah dengan keadaan. Apalagi rendah diri atau minder dengan kekurangan kita. Kekurangan dapat dijadikan sebagai cambuk untuk memotivasi kita bahwa sebenarnya di samping kekurangan kita juga mempunyai kelebihan. Gali potensi itu, jangan sampai terbenam terlalu dalam karena tertimbun rasa rendah diri. Saatnya bersemangat, pantang mengeluh, dan raih cita-cita!….

Mari mengambil hikmah dari perilaku anjing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar