Anjing banyak mengajarkan nilai-nilai moral
kepada manusia melalui perilakunya yang lucu dan unik. Salah satu nilai moral
yang dapat kita pelajari adalah pantang mengeluh. Seringkali, kita menyaksikan
orang yang sukanya mengeluh. Orang yang sering mengeluh pertanda dia jarang
bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Mengeluh karena
keinginannya tidak tercapai, kondisi jalan macet, tidak punya uang, badan tidak
sehat, dan keluhan-keluhan lain yang sering terlontar dari mulut orang yang
kurang bersyukur. Coba renungkan!, sejak bangun tidur sampai detik ini, berapa
banyak nikmat Tuhan yang telah sampean syukuri. Banyak bersyukur akan
menjadikan hati tenang dan damai. Bukankah janji Alloh sudah jelas, “jika kau
pandai bersyukur maka Alloh akan menambah nikmat yang diberikan”. Sebaliknya,
jika kau tidak pandai bersyukur ingatlah bahwa adzab Alloh sungguh sangat
pedih. Seorang kawan sering bercanda dengan janji Alloh ini, katanya: “saya
sangat mensyukuri nikmat Alloh, karena diberi istri solihah yang cantik”.
Sampean bisa menafsirkan canda teman saya ini, bukan? Tentu dalam konteks ini,
rasa syukur itu perlu diwujudkan dalam bentuk kasih sayang dan curahan
perhatian. Bukan berharap Alloh akan menambahnya dengan yang lebih muda dan
cantik..he.he..
Anjing mengajarkan kepada manusia perilaku tidak
mudah mengeluh dalam menghadapi persoalan. Dikisahkan, ada seekor anjing
bernama Faith. Ia terlahir cacat karena tidak memiliki kedua kaki depan.
Kebanyakan orang mengira bahwa Faith tidak akan berumur panjang. Kakiknya yang
hanya dua akan menyulitkan dia untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Tapi,
pemilik anjing itu tidak menyerah pada keadaan yang menimpa pada Faith. Pemilik
anjing itu, dengan sabar mengajarkan bagaimana menggunakan kedua kaki
belakangnya. Keinginan yang kuat dari Faith untuk tetap bertahan hidup,
mengagumkan orang banyak. Faith ingin meyakinkan orang banyak, bahwa kondisi
yang serba kekurangan tidak menjadikannya menjadi lemah dan kurang berarti.
Melalui perjuangan keras dan proses panjang yang melelahkan, akhirnya Faith
bisa berjalan seperti layaknya manusia. Faith menggunakan kedua kaki
belakangnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Anjing ini pun telah membuat orang
terkagum-kagum. Banyak media yang meliput proses penjang kehidupan si Faith.
Bahkan, Faith pernah diundang untuk tampil di acara Oprah Winfrey Show. Faith
juga seringkali diundang secara khusus untuk menghadiri berbagai kegiatan
seminar dan training. Termasuk kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di
sekolah (http://pondok-cerita.blogspot.com/anjing-faith). Dalam kondisi yang
serba kekurangan (cacat), Faith dapat membuktikan pada manusia bahwa semangat
untuk hidup dan sikap pantang mengeluh akan memberikan hasil di kemudian hari.
Sungguh luar biasa, kemauan Faith untuk bisa berjalan dan hidup beradaptasi
dengan lingkungan di mana dia tinggal. Manusia perlu tahu makna sebuah proses
perjuangan, pantang mengeluh, dan tentu yang terpenting adalah jangan pernah
menyerah pada kondisi apa pun yang kita hadapi.
Banyak juga kisah-kisah yang mengagumkan di
dunia ini tentang kehebatan binatang yang memiliki kekurangan. Tidak hanya
Faith, tapi juga masih banyak binatang-binatang lain yang dapat kita pelajari
kehidupannya. Nah, kita sebagai manusia yang diberi kelebihan oleh Tuhan jangan
pernah kalah dengan binatang. Kondisi apa pun yang kita hadapi, memungkinkan
kita untuk bisa bertahan jika kita mau untuk bekerja keras dan pantang
mengeluh. Buanglah keluhan-keluhan dan pikiran negatif (negative thinking) yang
justru menghambat tujuan. Berpikirlah positif (positive thinking) dan terus
bekerja keras. Pantang bagi orang yang ingin berhasil dalam hidup, mengeluh dan
tidak menerima terhadap pemberian Tuhan.
Sampean masih ingat, kisah ketangguhan menghadapi
hidup dari Bill Porter? Ia dilahirkan di Portland, Amerika Serikat dan
menderita cerebal palsy. Penyakit ini berupa cacat bawaan pada struktur syaraf
otak, sehingga seluruh bagian kiri tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan baik.
Penyakit ini menyebabkan Porter sulit untuk bisa berjalan dengan tegak dan cara
berbicaranya pun tidak jelas. Kondisi yang demikian, tidak menjadikan Porter
menyerah dan pasrah dengan keadaan yang menimpanya. Semestinya, Porter
mendapatkan tunjangan dari pemerintah karena ada program dari pemerintah berupa
santunan untuk para penyandang cacat. Tetapi Porter menolak bantuan dari
pemerintah. Dengan kondisi tubuhnya yang demikian, dia tetap memiliki keinginan
yang sangat besar dan pantang mengeluh untuk mencari pekerjaan.
Pada awalnya, banyak perusahaan yang menolak
lamaran dari Porter karena kondisi tubuhnya yang cacat. Namun, akhirnya Porter
dapat meyakinkan perusahaan Watkins dengan masa percobaan untuk bekerja sebulan
tanpa dibayar. Porter berhasil bekerja sebagai seorang salesman yang menjual
barang-barang pabrik dari pintu ke pintu. Meskipun sebagian tubuhnya tidak
berfungsi secara normal, ia mampu berjalan kaki setiap harinya minimal sejauh
15 kilometer. Ia tetap melakukan pekerjaan menawarkan barang-barang jualannya
meskipun dengan berjalan tertatih-tatih.
Sungguh mengagumkan, ternyata Porter sudah
menawarkan barang-barang jualannya itu selama 40 tahun. Bisa dibayangkan dalam
kondisi yang serba kekurangan, ia pantang mengeluh. Akhirnya, tanpa diduga ia
menjadi salah seorang pegawai di perusahaan itu dengan hasil penjualan sebagai
salesman yang tertinggi. Pada tahun 1998, Porter berhenti bekerja sebagai
salesman karena mengalami kecelakaan yang mematahkan tulang pinggulnya. Porter
tidak bisa lagi bekerja secara maksimal, tetapi perusahaan tidak mau melepas
Porter mengingat semangat dan kerja kerasnya yang luar biasa. Kemudian
perusahaan Watkins mengangkat dia sebagai konsultan dan penjual melalui online.
Ia sekarang juga bekerja sebagai pembiacara di berbagai seminar sebagai motivator
ulung (http://wapannuri.com/pekerjaan/kisah-sukses-bill-porter.html).
Kondisi yang serba kekurangan secara fisik,
tidak menyebabkan kita mengeluh dan putus asa. Justru karena kekurangan itulah
perlu kerja keras dan semangat pantang mengeluh. Semangat untuk bangkit di saat
kondisi yang kurang menguntungkan sangat diperlukan. Jangan pernah menyerah
dengan keadaan. Apalagi rendah diri atau minder dengan kekurangan kita.
Kekurangan dapat dijadikan sebagai cambuk untuk memotivasi kita bahwa
sebenarnya di samping kekurangan kita juga mempunyai kelebihan. Gali potensi
itu, jangan sampai terbenam terlalu dalam karena tertimbun rasa rendah diri.
Saatnya bersemangat, pantang mengeluh, dan raih cita-cita!….
Mari mengambil hikmah dari perilaku anjing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar