Doa ini diajarkan
khusus kepada ahli bait beliau. Fathimah putri nabi yang ketika itu melalui Ali
bin Abi Thalib pernah minta agar diperkenankan mempunyai pembantu untuk
meringankan pekerjaan rumah tangga. Yang mana karena Fathimah harus selalu
memutar penggilingan gandum sendiri, hingga menyebabkan kedua tangannya
‘kapal’-an. Rasulullah nasehati; “Maukah aku ajari yang lebih baik dari yang
kalian berdua minta? Apabila kalian berbaring hendak tidur, bertakbirlah kepada
Allah (اَللَّهُ اَكْبَرُ)
34 kali, bertasbih (سُبْحَانَ اللَّهِ)
33 kali, dan bertahmid (اَلْحَمْدُلِلَّهِ) 33 kali. Hal itu lebih baik bagi kalian
berdua dari pada pembantu.
Semenjak itu, Ali
bin Abi Thalib tak pernah meninggalkan wirid ini. Dalam keadaan bagaimana pun,
meski ketika terjadi peristiwa Shiffin.[1]
Dalam riwayat
berikutnya, susunan wiridnya berbeda, namun intinya sama. Yaitu dimulai dengan
tasbih (Subhanallah) 33 kali, tahmid (Alhamdulillah) 33 kali, dan takbir 33
kali.[2] Dilafazkan rutin tiap malam menjelang tidur.
Ada pula doa lain
untuk memohon kemudahan dalam segala urusan pelik.
اَللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ
إِذَا شِئْتَ سَهْلاَ
Allahumma lā sahla illa mā ja’altahu sahlan. Wa
Anta taj’alul ḥazna iżā syi’ta sahlan.
“Ya Allah, tiada
kemudahan kecuali apa yang telah Engkau jadikannya mudah. Dan Engkau jadikan
kesulitan itu mudah, jika Engkau berkehendak”[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar