Selasa, 31 Juli 2012

Indahnya Berdzikir

Wahai saudaraku maukah kau agar Allah senantiasa dekat bersamamu?, mengingatmu?,mendengarkan dan mengabulkan apa yang terbaik dari keinginan hatimu?,dan senantiasa menjaga,melindungi serta menolongmu?

Maka Salah satu cara yang paling ringan tapi besar keutamaannya dihadapan Allah, salah satunya adalah dengan DZIKIRULLAH.
Yaitu mengingat Allah dengan sepenuh hati,dimanapun berada, bukan hanya seusai shalat tapi senantiasa mengingat Allah hampir disetiap waktu dalam hidup kita.

Dan bukan hanya sebatas mengingat Allah dengan ucapan,tapi juga dengan pikiran,hati serta perbuatan.

Maka Allah akan senantiasa dekat bersamanya selama lisan dan hatinya masih mengingatNya

Dan salah satu tanda hati yang hidup dan lembut adalah hati yang senantiasa mengingat Allah,sehingga Allah pun menjaga dari segala perbuatan buruknya.

Dan salah satu tanda kesempurnaan dari dzikirnya adalah ketika hatinya mampu menyaksikanNya bahwa tiada yang ia pandang dibalik kehidupan ini kecuali Allah sehingga ia senantiasa dilimpahkan banyak kebaikan, dan itu pertanda telah tajamnya mata hati,sehingga ia mudah membedakan mana yang hak dan batil dalam hidup ini,Insya Allah

Dan Allah telah berfirman
'Oleh karena itu,ingatlah kalian kepadaKu,niscaya Aku ingat kepada kalian,dan bersyukurlah kalian kepadaKu dan jangan kalian mengingkari (nikmat)Ku' (Qs. Al-Baqarah: 152)

Maha Benar Allah dengan segala firmanNya...

Menangislah Pada Allah,,,

Disaat hati terluka dan perih, pada siapa kita menangis? Bila ingin menangis, menangislah pada Allah. Sebab Allah menyukai tangisan hamba-hambaNya yang bertaqwa sebagaimana hadist yang diriwayatkan Abu hurairah, Rasulullah bersabda, 'Tiada sesuatu pun yang Allah lebih sukai daripada dua tetesan dan dua luka yaitu setetes air mata karena takut kepada Allah dan setetes darah yang tertumpah dijalan Allah. Dan ada dua bekas itu adalah bekas di jalan Allah dan bekas pada perintah-perintah Allah yang fardhu (HR. at-Tirmidzi).

Aisyah juga berkata, 'Rasulullah duduk sambil menangis hingga tanah menjadi basah. Lalu datang Bilal mengumandangkan azan waktu sholat. Ketika Bilal melihat Rasulullah menangis, ia bertanya, 'Wahai Rasulullah, engkau menangis sedangan Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu maupun yang akan datang?' Rasulullah menjawab, 'Apakah engkau tidak suka, jika aku menjadi hamba yang bersyukur? Malam ini telah turun satu ayat kepadaku celakalah orang yang membaca satu ayat tapi tidak merenungkannya.' Adapun Abdullah bin Asyakhir berkata, 'Aku datang menemui Rasulullah sedang sholat isya sambil menangis. Suara tangisnya seperti bunyi air dalam bejana sudah mendidih. Beliau juga bangun diwaktu tengah malam dan melakukan sholat tanpa henti menangis hingga pangkuannya beliau menjadi basah.' Maka berbahagialah kita yang masih bisa menangis karena kecintaan dan rasa syukur atas karunia Allah yang dilimpahkan kepada diri kita.

Ingin menangis? Menangislah Pada Allah!

Untuk Pemilik Tulang Rusukku...

Akan ku mencari dan mendapatkanmu.
Akan ku senantiasa menanti dan berd'oa
agar dipertemukan denganmu..

Jika bukan di sini, mungkin di
syurga nanti

Aku harap dia adalah seorang
yang baik akhlaknya dan kuat
imannya

Wahai para gadis yang resah
menunggu, jangan menangis
atau bersedih tentang jodohmu...

InsyaAllah Dia akan temukanmu
dengan pemilik tulang rusukmu
bila sudah tiba masanya...

Dalam waktu itu, teruskan
menanti dan menjadi yang
terbaik buatnya..

Mahabbah Rindu..

YA RABB,,
bila yang dirindu belum merindukan,
maka kuserahkan rindu ini kepada-Mu Ya IIlahi..

bila yang dicinta belum juga mencintai,
maka ku titipkan cinta itu pada-Mu
Sang Pemberi Cinta..

bila yang dinanti belum ada disisi
maka ku akan bersabar
pada ketetapan-Mu Ya IIlahi..

Engkau telah menetapkan segalanya
sebelum bumi tercipta,
maka ku akan bersabar dan berikhtiar dalam kesendirian,,
serta bertawakkal dalam penantian ini..

Terimalah Diri Sendiri Dengan Rasa Syukur

Sahabat saudaraku fillah...sejatinya jika kita terus menerus membandingkan diri dengan orang lain tanpa mensyukuri apa yang kita miliki niscaya rasa rendah dirilah yang kan selalu menghantui... Membandingkan dengan yang lebih kaya kita merasa paling miskin... Membandingkan diri dengan yang memiliki penampilan yang mempesona kita merasa paling buruk rupa... Membandingkan diri dengan yang lebih pintar kita merasa paling bodoh... Dan perbandingan lain yang membuat kita merasa menjadi manusia yang kurang beruntung.. Yang lebih menyedihkan adalah kita selalu memikirkan apa yang tidak kita miliki. Sedangkan nikmat yang begitu banyak kita ingkari... Namun jika kita membandingkan dalam hal kesholehan/ kebaikan sepanjang diri kita termotivasi supaya lebih baik itu sah-sah saja... Saudaraku.. Janganlah merasa senang lantas bersyukur manakala kita mengetahui bahwa masih banyak orang lain yang kurang pintar, kurang menawan, kurang kaya dan kurang beruntung dibandingkan dengan diri kita... Seharusnya kita berbahagia dan bersyukur bukan karena lebih beruntung dibandingkan dengan orang lain. Namun berbahagialah karena begitu banyaknya nikmat Allah yang dikaruniakan kepada kita tak peduli terlihat lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan dengan orang lain..subhanallah...

Episode Kehidupan..

Ketika KEHIDUPAN memberimu 100
alasan untuk
MENANGIS..

Tunjukkanlah kepada
KEHIDUPAN bahwa anda mempunyai
1000 alasan untuk
TERSENYUM..

HADAPI masa lalu tanpa
PENYESALAN..

TANGANI masa kini
dengan KEYAKINAN..

dan HADAPI
masa depan tanpa RASA
TAKUT,karena ALLAH slalu bersama
orang2 yang berserah diri kepada NYA...

♥✿Aamiin Ya Rabbal'alamiin✿♥

Kusimpan Namanya di Sudut Hati

BismillaahiRRahmaaniRRaahiim.♥.

.♥.AlhamdulillahiRabbil'aalamiin.♥.

.♥.Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina
Muhammadin,,Wa'ala aalihi
Washahbihi Ajma'in.♥.

.♥.Ya Allah
jadikanlah cintaku pada Mu sebagai
suatu yang paling ku cintai dan
jadikanlah kecemasanku terhadap
Mu sebagai suatu yang paling
kucemaskan. Putuskanlah dari
segala urusan dunia demi
kerinduanku pada Mu.♥.

.♥.❀❤. Ku simpan namanya di sudut
hati .♥.❀❤.

Demi sebuah keridhaan..

Ya Allah kuatkan hati ini,,
Bantu kami bermujahadah.

Ya Rabb..
Bantu kami,,
Hamba-Mu,,
Yang mencari,,
Sedang mencari,,

Dan masih mencari,,

Arti cinta sejati..

Cinta dua insan yang dibatasi
syariat-Mu..

Tanpa digugat setitik bisikan
nafsu..

Yang ada hanyalah,,
Sebuah ketagihan cinta,,
Sebagai wadah menggapai
cinta agung-Mu..

Ya Rahman..

Faqirnya kami,,

Lemahnya kami,,

Sungguh tak terdaya,,

Segalanya milik-Mu..

Kepada-Mu segalanya
dikembalikan..

Ya Muhaimiin,
Namun ku gusar
Dengan mujahadah ini..

Apakah dia akan setia??

Apakah dia akan menunggu??

Apakah kami akan tabah
Hingga ke akhirnya..??

Ya Rabbul Izzati..

Engkaulah Pemilik segala hati..

Peganglah hati-hati kami..

Peliharalah hati-hati kami..

Jagailah, bajailah dan siramilah
hati-hati kami
Dengan cahaya keimanan
kepada-Mu..

Agar kami dapat terus
bermujahadah..

Hingga waktu menentukannya..

♥✿Ya Allah,Ajarkan kami mencintai
dgn sederhana, Ajarkan kami agar
lebih pandai memendam cinta,Ajarkan
kami untuk lebih mencintai-Mu dan
kekasih-Mu✿♥

♥✿Ya Allah,jagalah kami dari dosa
dunia,jagalah dia dari dosa cinta,
Aku mencintainya karena-Mu,,
Aku pun rela melepaskannya apabila
Engkau kehendaki dan gantikanlah yg
terbaik menurut Engkau Ya Allah..✿♥

.♥.semoga Allah memberkahi setiap
langkah kita.♥.

♥✿Aamiin Ya Rabbal'alamiin✿♥

Jodoh ...

″Bila kita memang dijodohkan, Apa
pun halangannya kita pasti akan
disatukan dalam pernikahan..

Namun bila
memang kita tidak dijodohkan apa pun
usaha pastikan tiada hasilnya″

Ya Allah, Ajarkan kami mencintai
dengan sederhana, Ajarkan kami agar
lebih pandai memendam cinta, Ajarkan
kami untuk lebih mencintai-Mu dan
kekasih-Mu

Ya Allah, jagalah kami dari dosa
dunia, jagalah dia dari dosa cinta,
Aku mencintainya karena-Mu,,

Aku pun rela melepaskannya apabila
Engkau kehendaki dan gantikanlah yang
terbaik menurut Engkau Ya Allah..



Aamiin...Ya Rabb

Senin, 30 Juli 2012

Amalan Malaikat.............

Banyak di antara kita yang lebih bersedih pada urusan-urusan sepele seputar duniawi; bersedih karena sedikitnya harta, bersedih karena belum mendapatkan jodoh, bersedih karena belum memiliki anak, bahkan ada yang bersedih karena karena kecewa dengan cinta yang tak abadi. Padahal dunia ini tempat persinggahan sementara. Kebahagiaan seseorang itu tidak diukur dari materi duniawi, melainkan dari kebenaran yang sedang ditegakkannya dan kedekatannya pada Allah SWT. Bersedih karena urusan-urusan duniawi tidaklah menenteramkan hati dan tidaklah menambah kebaikan apa pun kepada kita. Sebaliknya, kesedihan hanya menambah gejolak dalam jiwa kita.

Jangan sampai juga kesedihan kita karena kesedihan kelalaian, dimana bersedih karena luput beramal shaleh, keburu ditinggal Ramadhan, atau keburu nyawanya lewat, ada cerita jamaah yang menyesali tidak mengajari istrinya, atau anaknya, itu sebuah cerita ditengah puluhan ribu email, bahkan beberapa kisah secara kosong dibawain tim ustadz dalam kajian Ramadhan, agar para yatim tidak terlalu sedih, para dhuafa tidak terlalu mengeluhkan nasib, para pemilik masalah siapapun harus menyadari kehidupan ini adalah ujian baik kaya dan miskin, jadi kadang harapan panjang angan2 memupus impian kita yang salah tempat, misalnya juga penyesalan karena saat ajal sudah sulit dan dipersulit beramal shaleh.

Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhol?” Beliau menjawab: “Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi loba, kau sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :”Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.” Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR Bukhary)

Coba lihat betapa detilnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan ciri orang yang paling afdhol dalam bersedekah. Sekurangnya kita temukan ada empat kriteria: (1) Dalam keadaan sehat lagi loba alias berambisi mengejar keuntungan duniawi; (2) dalam keadaan sangat ingin menjadi kaya; (3) dalam keadaan sangat khawatir menjadi miskin dan (4) tidak dalam keadaan sudah menjelang meninggal dunia dan bersiap-siap membuat aneka wasiat soal harta yang bakal terpaksa ditinggalkannya.

Pertama, orang yang paling afdhol dalam bersedekah ialah orang yang dalam keadaan sehat lagi loba alias tamak alias berambisi sangat mengejar keuntungan duniawi, jadi pahala sedekah jauh lebih besar disaat kita pelit, disaat kita sedang pengen nabung duit, keutamaannya karena perjuangannya mmembebaskan rasa yang dibisikan syetan. Luar biasa.

Niatan bersedekah dibangun untuk mendatangkan keredhoan Allah SWT, sebagai tujuan utama.

Tujuannya ke Allah demi menghindari kesusahan duniawi dan terlebih lagi di akhirat. Hadist diatas tidak ditujukan kepada siapa kamu bersedekah atau sipenerima sedekahnya, artinya tujuan sedekah adalah nomor kesekian karena yang penting redho Allahnya dulu baru kemudian Insya Allah dipermudah.
Misalnya baca lg status sedekah ikhlas bikin tobat pencuri, orang kaya dan pelacur di = http://alturl.com/6en9k

Rasulullah SAW bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma.” (Mutafaqalaih)

Berikutnya adalah patokan nilai, besarnya pahala tergantung dari kondisi keuangan orangnya.

Bahkan yang nominalnya kecil dapat mengalahkan jumlah yang besar asalkan ikhlas menggantungkan harapan yang kuat kepada Allah SWT

Misalnya Bersedekah satu dolar bisa jadi lebih baik dari pada bersedekah seratus ribu dollar. Jika seseorang hanya memiliki dua dollar kemudian disedekahkannya satu dollar, maka sedekah tersebut adalah lebih baik dari pada sedekah dari seseorang Billioner, tetapi hanya mensedekahkan seratus ribu dollar.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi SAW menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersedekah dengannya, dan seorang lagi memiliki harta benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disedekahkannya. (H.R. An-Nasaa’i)

Di bulan Ramadhan jangan sampai kita menunggu sampai ruh kita berada di tenggorakan, karena pada saat itu harta kita sudah dipastikan bukan milik kita lagi tetapi sudah menjadi milik ahli waris.

Ramadhan kita seperti meniru amalan malaikat, gak makan dan gak minum menahan nafsu diantaranya, agar kenapa ? agar derajat kita sebagai manusia terangkat menjauhi ketanahan atau menjauhi unsur kebinatangan menuju unsur langit. Dimana malaikat sangat patuh dan langsung bersegera menunju perintah Allah SWT tanpa ba-bi-bu dan gak ada duanya, Insya Allah kebiasaan kita lah yang akan menjadikan jiwa mendekati kepada Hamba Allah yang sempurna, dan Allah yang menyempurnakan juga tergantung niat perjuangan kita juga, dan doa.

##Yusuf Mansur

Do'a Dhuha Q..

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untuk diriku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya... Aamiin...

“Ya Alloh, aku berlindung kepadaMu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalas-an, dari sifat pengecut dan bakhil serta dari tidak mampu membayar hutang dan dari penguasaan orang lain.” (HR. Al-Bukhari).

Minggu, 29 Juli 2012

Wahai Ukhti ku...

Ukhti...
Bukan dari tulang ubun engkau dicipta,
sebab bahaya menjadikanmu dalam sanjung dan puja;
tak juga dari tulang kaki,
sebab nista menjadikanmu diinjak dan diperbudak.
Tetapi dari tulang rusuk kiri,
dekat ke hati untuk dicintai,
dekat dengan lengan untuk dilindungi.

Ukhti...
Banyak hal yang indah memang memerlukan waktu yang tak singkat,
dan penantian yang tak pasti.
Akan tetapi, percayalah!
Walaupun menunggu membutuhkan pengharapan,
Namun tetap menjanjikan satu hal yang tak dapat seorang pun bayangkan.

Ukhti...
Bunga mawar tak mekar dalam semalam,
namun bisa layu dalam sedetik.
Kota Palestina tak dibangun dalam sehari,
namun bisa hancur dalam sekejap.
Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat,
namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat..!

Ukhti...
Haruskah terus tetap menunggu di tengah usia yang semakin senja?
Jawabannya ada pada diri engkau.
Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia dan misterius.
Menguji kadar iman dan takwa, belajar meniti sabar dan ridha.
Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi.
Namun, menyegerakan untuk menyempurnakan separuh agama juga tak kalah mulia.

Ukhti...
Janganlah engkau sampai kehilangan jati diri dalam proses penantian itu.
Jikalau ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu.
Jikalau ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu.
Jikalau ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Tentunya, tetap lebih baik menunggu ikhwan yang tepat.
Ikhwan yang engkau inginkan,
Ikhwan yang engkau idamkan.
Meski ia tidaklah secerdas Ali ra,
tidaklah semulia Muhammad ra,
tidaklah setegar Ibrahim ra.
Yang terpenting, ia adalah pilihan akhir zaman.

Dan ingatlah, yaa Ukhti...
Engkau bukanlah Fatimah ra yang begitu istimewa dalam sederhana,
Bukan Khadijah ra yang begitu sempurna dalam menjaga,
Bukan pula Maryam ra yang begitu mulia dalam aniaya,
Pun bukanlah Hajar ra yang begitu setia dalam sengsara.
Engkau hanyalah seorang wanita biasa,
yang terus berusaha menjadi sholehah seperti Mereka.

Burung, cacing dan Manusia

Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing.
Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan. Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu cuma cukup buat keluarganya, sementara ia harus “puasa”. Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus “berpuasa”. Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya “kantor” yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri.
Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap optimis akan rizki yang dijanjikan Allah.
Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan. Suatu waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.

Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing.
Kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai mata dan telinga. Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan, sama dengan makhluk hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka ia akan mati. Tapi kita lihat, dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari rizki. Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.
Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.

Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung atau cacing?
Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi?
Padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa.
Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar dari burung dan cacing.

Kisah inspiratif

Di sebuah kampung nelayan ada seorang pemuda yang dikenal sebagai ‘pemuda yang gagal’. Setiap kali ia berlayar hendak menangkap ikan pemuda ini selalu saja kembali dengan perahu kosongnya tanpa seekorpun ikan yang ia bawa. Sekalipun ada, terhitung sangat sedikit bila dibandingkan tangkapan nelayan muda lainnya.

Suatu hari, dengan tekad mematahkan anggapan jelek nelayan lain tentang dirinya, ia berlayar jauh ke suatu tempat yang tidak satupun nelayan lain pernah mengayuhkan perahunya ke sana untuk menangkap ikan. 1, 2, 3 hari berlalu, tak satu orang pun dari penduduk kampong nelayan yang melihat si pemuda ini kembali menepi ke kampungnya itu. Hingga satu bulan pun berlalu, di hari ke empat puluh kepergiannya akhirnya beberapa nelayan dari penduduk kampong pun bergegas pergi melaut untuk mencari atau sitidaknya memastikan kondisi si pemuda gagal itu.

Singkat ketik pendek cerita, akhirnya mereka menemukan si pemuda gagal tersebut yang ternyata berada dalam kondisi yang masih hidup namun terlihat kelalahan sekaligus bingung dengan kondisi dirinya sendiri. Yang mencengangkan bagi para nelayan yang mencarinya ketika itu, si pemuda gagal ini ternyata berhasil mendapatkan ikan yang begitu besar melebihi besarnya perahu yang mereka tumpangi. Si nelayan pun bertanya,

Nelayan : “hai pemuda, kamu telah mendapatkan ikan yang begitu besar ini, lantas apa yang kamu lakukan disini?? Penduduk kampong sudah terlalu lama menunggu hasil tangkapanmu…”

Si Gagal : “di hari pertama aku berlayar pun aku sudah mendapatkan ikan besar ini. tapi aku bingung bagaimana aku harus membawa ikan ini
ke tepian…”
……………….

Apa ibroh yang bisa sahabat dapatkan dari sedikit kisah nelayan tersebut di atas???

Sedikit makna kisah yang bisa kita ambil diantaranya, bahwa sebenarnya apa dan siapapun makhluk-NYA, ALLAH SWT telah mencukupi rizkinya di dunia, bahkan nikmat-NYA melimpah melebihi apa yang kita butuhkan. Hanya saja banyak diantara kita yang belum mampu untuk kemudian menemukan atau menjemput pintu rizki itu hingga sampai ke pangkuan kita.

• ketika seorang bermata minus memakai kaca mata milik org lain yang berbeda ukuran kemampuannya boleh jadi ia tidak akan mampu melihat tulisan yang ia baca. Ketidakmampuannya melihat tulisan tersebut bukan karena tidak ada huruf-huruf dalam bacaan yang ia baca, melainkan karena ia tidak mampu melihatnya karena keterbatasan yang ada.

Banyak diantara kita yang menyandarkan rizkinya hanya pada satu pintu saja, padahal hakikatnya banyak sekali pintu-pintu rizki yang ALLAH bukakan untuk kita untuk kemudian kita masuk ke dalamnya. Mungkin memang dengan satu pintu itu ALLAH sudah mencukupi kebutuhan kita (tergantung pada bagaimana kita mensyukurinya), namun tidak bisa kita pungkiri bahwasannya manusia tidak pernah lepas dari yang namanya ‘keinginan’.

• “lapar cukup dengan sepiring nasi, tapi keinginan takkan cukup dengan segunung makanan pun”

Selain itu tidak sedikit pula diantara kita yang belum sampai menemukan siapa dirinya, seperti apa jati dirinya, seberapa besar potensinya, dan di mana letak potensi itu berada sudah lantas mengatakan ‘saya tidak bisa melakukannya’.

• Ingat “sebagian besar orang gagal terjebak pada kata ‘hampir berhasil’”

Kalau dalam firman-NYA ALLAH SWT mengatakan ‘tidaklah kutimpakan ujian kepada manusia melainkan sesuai dengan kesanggupannya’, maka demikian pula dengan bagaimana cara ALLAH melimpahkan rizki kepada makhluk-NYA. Tidaklah mungkin mendapatkan untung dari berdagang ketika kita tidak punya kemampuan berdagang yang baik atau bahkan tidak mau berdagang.

• “memancing di selokan hanya akan mungkin mendapatkan ikan gapi bukan ikan paus..!!”

Potensi manusia secara fisik memang jelas berbeda-beda dan itu menjadi ketentuan ALLAH semata, tetapi hakikat potensi sebenarnya tidak lantas datang begitu saja tetapi harus dibangun, ditingkatkan, dan dipelihara ketika memang sudah sampai pada porsinya.

ALLAH memberikan potensi yang berbeda-beda kepada manusia, akan tetapi bukan pada seberapa besar potensi yang ada pada kita yang menjadi ukuran seberapa besar rizki yang ALLAH limpahkan untuk kita yang pada akhirnya juga menjadi penilaian ALLAH kualitas hidup manusia, melainkan pada seberapa mampu diri kita untuk kemudian memaksimalkan sepenuhnya potensi yang telah ALLAH berikan kepada kita.

Tidak sedikit orang yang diberikan kecerdasan lebih untuk untuk meraih gelar sarjana, rizkinya tidak lebih dari seorang pedagang tamatan SMA misalnya. Banyak orang yang diberikan mata yang sempurna rizkinya tidak lebih dari seorang yang buta.
Lepas dari takdir yang menggariskannya, ini cara ALLAH mengangkat manusia pilihan-NYA.

Mengobati Kejahatan Santet Secara Islam


Bagaimanakah hukumnya meruqyah (mengobati) orang yang sakit dengan cara membacakan do'a dan ayat Al-Qur'an yang kemudian meniupkan ke dalam gelas yang berisi air untuk diminumkan kepada si sakit?
 Hal ini tidak mengapa dilakukan, bahkan sebagian ulama menyatakan bahwa hal ini hukumnya mustahabbah (disunnahkan). Dan penjelasan mengenai hukum ini dapat dipaparkan melalui nash-nash hadits dan ucapan para ulama muhaqqiqun sebagai berikut.
 Al-Bukhari mengatakan dalam kitab Shahih-nya di bab Tentang Meniup dalam Membacakan Ruqyah. Beliau menuliskan hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak ia sukai maka hendaklah ia meniup seraya meludah pada saat ia bangun sebanyak tiga kali, dan berta'awudz/memohon perlindungan Allah dari kejelekan mimpinya, maka mimpi itu tidak akan membahayakannya."
 Lalu beliau juga menuliskan hadits Aisyah, "Bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam apabila kembali ke tempat tidurnya beliau meniup kepada kedua telapak tangannya setelah membaca, "Qulhuwallahu ahad (surat Al-Ikhlas) dan muawwidzatain (surat Al-Falaq dan An-Naas) secara keseluruhan, kemudian beliau mengusap kedua telapak tangan beliau serta anggota tubuh yang dapat dijangkau oleh kedua telapak tangan tersebut."
Dan diriwayatkan pula hadits oleh Abu Sa'id tentang ruqyah dengan membaca surat AL-Fatihah sebagiamana riwayat Imam Muslim, "Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wassalam membaca Ummu Qur'an (Al-Fatihah), lalu mengumpulkan ludahnya lalu meludah, maka laki-laki itu kemudian menjadi sembuh."
Al-Bukhari juga menyebutkan dari Aisyah bahwa Rasulullah pernah membaca dalam ruqyah sebagai berikut,
"Bismillahi turbatu ardhina biriqati ba'dhina yusfaa saqiimuna biidzni Rabbina (Dengan Nama Allah, tanah bumi kami dan ludah sebagian kami, sembuhkanlah sakit dengan izin Tuhan kami)."
 An-Nawawi mengatakan, "Hadits ini menunjukkan disunnahkannya meniup dalam membaca ruqyah, dan para ulama telah berijma' mengenai kebolehannya dan jumhur shahabat dan tabi'in serta generasi sesudah mereka juga telah memandangnya sebagai hal yang mustahabbah."
 Diriwatakan pula dari Imam Ahmad bahwa beliau ditanya tentang seseorang yang menuliskan ayat Al-Qur'an lalu memasukkannya ke dalam bejana air kemudian meminumkannya kepada si sakit. Imam Ahmad menjawab, "Hal tersebut tidak mengapa dilakukan" Bahkan Shaleh (salah seorang putra beliau) berkata, "Terkadang aku sakit, lalu ayahku mengambil air lalu kemudian membaca sesuatu, lalu ia menyuruhku untuk meminumnya dan membasuh wajah dan kedua tanganku." Dan apa yang telah kami jelaskan, kiranya sudah cukup menghilangkan kebingungan kita terhadap apa yang banyak dilakukan orang di zaman sekarang.
[Sumber : Fatwa-Fatwa Muslimah, hal. 103-104, Darul Falah]
Tindakan Preventif , yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyari’atkan, membaca do’a dan ta’awudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, diantaranya seperti di bawah ini:
 Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat lima waktu, sesudah membaca wirid atau ketika akan tidur. Karena ayat Kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya di dalam Al Qur’an. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda dalam salah satu hadits shahihnya: “Barangsiapa membaca ayat Kursi pada amalam hari, Allah senantiasa menjaganya dan syetan tidak mendekatinya sampai shubuh”.
    Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-falaq, dan surat An-naas pada setiap selesai shalat lima waktu, dan membaca ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi haru sewsudang shalat shubuh, dan menjelang malam sesudah shalat maghrib, sesuai dengan hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i.
    Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh yaitu ayat 285 – 286 pada permulaan malam, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam: “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh pada malam hari, maka cukuplah baginya”.
    Banyak berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna. Hendaklah dibaca pada malam hari dan siang hari ketika berada di suatu tempat, ketika masuk ke dalam suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara atau di laut. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan:’ A’udzu bi kalimaatillahi attaammaati min syarri maa khalaq’ (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk ciptaan-Nya), maka tidak ada sesuatupun yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat itu”. (HR Muslim).
    Membaca do’a di bawah ini masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang malam : “Bis millahilladziilaa ya dhurru ma’asmihi syai-un fiilardhi w alaa fiissamaaa’i wa huwassamii’ul ‘aliim. (Dengan Nama Allah, yang bersama namaNya, tidak ada sesuatupun yang membahayakan, baik di bumi maupun di langit dan Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui). (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Bacaaan dzikir dan ta’awwudz ini merupakan sebab-sebab yang besar untuk memperoleh keselamatan dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan sihir dan kejahatan lainnya. Yaitu bagi mereka yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh kepada Allah, bertumpu dan pasrah kepada-Nya dengan lapang dada dan hati yang khusyu’ dan Bacaan-bacaan seperti ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yangsedang menimpa seseorang, dibaca dengan hati yang khusyu’, tunduk dan merendahkan diri, seraya memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang dihadapi.

Do’a-do’a berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lain sebagainya adalah sebagai berikut :
     Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam me-ruqyah (mengobati dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a syar’i) sahabat-sahabatnya dengan bacaan : “Allahumma robbinnaasi adzhibil ba-sa wasyfi antasy syaafii laa syifaa-a illaa syfaa-uka syifaa-allaa yughoodiru saqomaa” (Ya Allah, Tuhan segenap manusia..! Hilangkanlah sakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan dari-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”.(HR Muslim).
    Do’a yang dibaca Jibril ‘Alaihi Sallam, ketika me-ruqyah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. “Bismillahi arqiika min kulli syai-in yu-dziika wa min syarriin kulli nafsinn aw ‘aini khaasid. Allahu yasyfiika bismillaho arqiika” (Dengan Nama Allah, Aku meruqyahmu dari segala yang meyakitkanmu, dan dari kejahatan setiap diri atau dari pandangan mata yang penuh kedengkian, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan Nama Allah aku Meruqyahmu”. Bacaan ini hendaknya diulang tiga kali.
    Pengobatan sihir cara lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjima’ (hubungan seks) dengan istrinya karena terkena sihir. Yaitu, ambillah tujuh lembar daun bidara yang masih hijau, ditumbuk atau digerus dengan batu atau alat tumbuk lainnya, sesudah itu dimasukkan ke dalam bejana secukupnya untuk mandi; bacakan ayat Kursi pada bejana tersebut; bacakan pula surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, dan ayat-ayat sihir dalam surat Al-A’raf ayat 117-119, surat Yunus ayat 79-82 dan surat Thaha ayat 65-69.
    Cara pengobatan lainnya, sebagi cara yang paling bermanfaat ialah berupaya mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui dimana tempat sihir terjadi, di atas gunung atau di tempat manapun ia berada, dan bila sudah diketahui tempatnya, diambil dan dimusnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut. Inilah beberapa penjelasan tentang perkara-perkara yang dapat menjaga diri dari sihir dan usaha pengobatan atau cara penyembuhannya, dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Adapun pengobatan dengan cara-cara yang dilakukan tukang-tukang sihir, yaitu dengan mendekatkan diri kepada jin disertai dengan penyembelihan hewan, atau cara-cara mendekatkan diri lainnya, maka semua ini tidak dibenarkan karena termasuk perbuatan syirik paling besar yang wajib dihindari.
Demikian pula pengobatan dengan cara bertanya kepada dukun, ‘arraf (tukang ramal) dan menggunakan petunjuk sesuai dengan apa yang mereka katakan. Semua ini tidak dibenarkan dalam islam, karena dukun-dukun tersebut tidak beriman kepada Allah; mereka adalah pendusta dan pembohong yang mengaku mengetahui hal-hal ghaib, dan kemudian menipu manusia.

@Semoga bermanfaat,,,

Kisah bidadari

Kisah Bidadari Surga ღ✿.•.

Namanya Aini. begitu ummi biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah ummi miliki, yang pernah ummi temui dan alhamdulillah Allah pertemukan ummi dengannya...

Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa ummi ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang lua...r biasa meretas jalan dakwah ini. Seorang muharrik dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki khusnuzon yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah ummi terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan...

Ketika beberapa akhwat lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang tersebut, maka Aini ,Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran. Beberapa kali ummi berikhtiar membantunya menemukan ikhwan shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang ikhwan begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang ikhwan mengundurkan diri , Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa ikhwan sekarang seperti ini ??

Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya...

Hingga, akhirnya seorang ikhwan shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah..jazakillah
ummi sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah "...

Alhamdulillah , Allah mudahkan proses ta’arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal ikhwan shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 8 tahun lebih muda dari usianya.

Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang ikhwan menyelesaikan studi di negeri Mesir...

Namun , Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan...

2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai Aini mengisi sebuah ta’lim , motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah...

Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga Aini juga sang ikhwan pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Rabb..sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga kemudian sang ikhwan pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga Aini...

" Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Dien ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah..."...

Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah dia dengan keputusannya ??

Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang ikhwan...

Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga Aini. Dan baru kali itulah ummi melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya...

Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu,orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat...pernikahan yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan...

Tepat setelah ijab kabul terucap...sang ikhwan pun mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini. Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong Ikhlaskan saya....."..

Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah...

Dia telah menjemput seorang bidadari...

Sungguh indah karunia dan janji yang telah Allah berikan padanya...

Dia memang hanya pantas untuk para mujahidNya di Jannah al firdausi....

Dan sang ikhwan pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya...

" ..Saya telah menikahi seorang bidadari.. nikmat mana lagi yang saya dustakan..."...

Begitulah sang ikhwan shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...

Ya Rabb..Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan...

Selamat jalan adikku sayang ...engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang ikhwan pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para ikhwan shalih yang berkhidmat di jalan dakwah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada...."...

Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya....Semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya...Aamiin)..

Sabtu, 28 Juli 2012

Tragedi Coca Cola...

Seorang bapak menyuruh anaknya Aco yang masih berusia 6 tahun….
Bapak : ‘Aco… Sini nak.. Ini uang pi ko beli cocacola di warung, 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau…jadi berapa semua cocacolanya..?’
Aco : ’ 3 bapak..’ Dengan polosnya..

Bapak : ‘bapak ulang nah.. 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau…jadi brapa smua cocacolanya..?’
Aco : ’ 3 bapak..'
Bapak : ‘Aco.. Aco.. Dongomu itu. Apa ji ko belajar di sekolah.. Coba ko hitung lagi, klo salah lagi bapak cubit ko, Cocacola.. 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau…jadi brapa smua cocacolanya..?’ Dengan nada emosi…

Aco : ’ 3 bapak..’…

Bapak : ‘dongo mentong kau, aco’ sambil mencubit aco.. ‘Brapa smuanya?!!!’..

Aco : sambil menangis:'( ..’3 ji cocacola bapak… mauka minum fanta saya....

Jumat, 27 Juli 2012

Kabar Dari Kubur....


Sahabat, pernahkah kita bermimpi berada di suatu tempat yang sangat asing, yakni tempat yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya, suatu tempat yg angker dengan berbagai macam hal yg menakutkan, siksaan, dan malangnya lagi kita tak bisa keluar dari tempat tersebut.

Dan mimpi itu seakan-akan nyata adanya hingga kita menangis atau berteriak dalam tidur kita. Setelah terbangun dari mimpi tersebut, dengan nafas masih terengah-engah, kita pun bersyukur dan berucap, "untung ini semua hanya mimpi".

Pernahkah kita meyakini hal mengerikan tersebut akan benar-benar terjadi pada kita?

Rasulullaah SAW berkata: "...Ingatlah kematian, demi Dzat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis." (Shahih Muslim).

Cepat atau lambat, alam kubur adalah fase yang pasti akan kita jalani. Fase kubur ini menjadi penentu sebelum menapak ke fase berikutnya, yaitu padang masyhar, pengadilan Allah SWT.

Jika sukses kita di fase ini, insya Allah di fase berikutnya kita pun akan sukses, yang puncaknya dengan kehidupan penuh kenikmatan di Jannatun Na'im (surga). Sebaliknya, jika kita gagal di fase ini, dapat dipastikan kegagalan juga yang didapati di fase berikutnya, yangg diakhiri dengan penderitaan tak terperi di neraka jahanam, na'udzubillah.

Semua tahu itu, tapi kadang kita lalai untuk bersiap diri.

Pernahkan kita memikirkan bila kemarin kita mengantarkan teman ke kuburnya, dan mungkin besok atau lusa giliran kita yang diantarkan ke kubur? Dan bila saat itu datang, apakah kita telah benar-benar siap? Akankah kita menyalahkan Yang Maha Pemurah karena tak memberikan kesempatan dan peluang bagi kita untuk bersiap diri?

Sering kita dikejutkan dengan berita orang-orang terkenal mulai dari tokoh masyarakat hingga para selebriti yg telah meninggalkan dunia ini selamanya, padahal masih terngiang prestasi atau karya-karyanya di dunia ini. Bahkan orang-orang di sekitar kita, apakah anggota keluarga, teman dekat atau pun tetangga yang telah meninggalkan kita selamanya, padahal sebelumnya kita masih berjumpa dan bercanda dengan orang-orang yg kita cintai tersebut. Sayangnya tipu daya setan dan beratnya beban hidup membuat kita terlena, hingga kita selalu merasa mendapat "giliran" paling akhir untuk menghadap-Nya.

Sebenarnya itu semua bagian dari early warning system dari Yang Maha Pemurah bagi kita untuk bersiap diri. Selain "sinyal-sinyal" lain yg diberikan Allah SWT kepada diri kita secara langsung. Rambut yg telah berubah warna; mata yang dulunya tajam dan sangat awas sekarang mulai memudar kemampuannya; gigi yang dulunya kuat melahap makanan apa saja, sekarang mulai terasa ngilu kalau menguyah, bahkan beberapa di antaranya mulai tanggal.

Belum terlambat untuk merenungi ayat ini:
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (QS Al Ankabut: 64).

Marilah kita mulai dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya dengan segenap kemampuan kita. Mari kita pastikan, tiada hari yg terbuang tanpa nilai ibadah kepada-Nya, walau itu hanya seulas senyum, tegur sapa serta jabat tangan yang ikhlas kepada orang-orang di sekitar kita.

Insya Allah bila tiba giliran kita menghadap-Nya, tak ada teriakan penyesalan dari kubur kita.



Kamis, 26 Juli 2012

Istighfar..............


Istighfar, kalimat yang sangat pendek, tapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita, di dunia dan di akhirat. Istighfar memiliki dua makna.

Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.

Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar kewajiban, kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.