Selasa, 24 Juli 2012

Menantuku, malaikat ku

Sebuah kiisah, Sebut saja Mita,dia menantu yang selama ini mencukupi kebutuhan kelurga kami,keluarga dia berkecukupan dan anak tunggal tp sayang dia di tinggal bapak kandungnya sehingga dia hidup dengan nenek dan ibunya,semenjak menikah dengan putraku ari aku merasa tak punya beban dalam hidupku dia bekerja keras untuk menghidupi kelurgaku dan keluarga dia,mungkin dari didikan ibunya dia menjadi wanita kuat dan mandiri,dulu aku bingung soal pembayaran listrik dan sebagainya semenjak dia hadir semua itu tak pernah menjadi bebanku,dia akan marah jika aku berangkat ke sawah dia akan marah jika aku bekerja,dia selalu bilang itu semua tugas yang muda sebagai orang tua kini saatnya istirhat,seringkali ku lihat dia tertawa dan gembira dia tak pernah mengeluh walaupun anaku pengangguran yang hanya duduk manis di rumah menungguh pembelian rokok untuknya tp lagi2 dia terlihat iklas melakukan itu semua,hingga awal kehancuran kebahagiaan kami ibu mita terserang sakit kangker dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena merasa tanggung jawabnya mita berpamitan bekerja ke luar negri kami pun mengijinkan,uang kriman dia rutin kami terima untuk kebutuhan kami dan kebutuhan ibunya dan sempat pula membelikan sepeda motor suaminya tak lain anaku sendiri,hingga tahun yang sekian aku begitu syok melihat putraku membawa perempuan lain ke dalam rumahku,aku tak bisa berbuat apa2 untuk melarang karena dia anak yang aku sayang,,dia berlanjut sampai suatu saat mita mendengar kabar itu dia menelponku dia katakan itu sudah biasa dlam rumah tangga karena laki2 juga butuh biologis,aku tahu dia hanya menghibur diri agar tak membuat beban di pikiranku..hingga tahun yang ke 6 kepergian dia anaku nekat untuk menikahi sirih perempuan nakal itu aku menangis aku tegur mereka tp mereka hanya menggap ocehanku sebagai angin lalu,

jam 2 malam ku dengar pintu di ketok seseorang aku pun berlari membuka pintu,darah ini berhenti sejenak setelah mengetahui itu mita di depanku aku kaget dan bingung karena malam ini suaminya tidur dengan perempuan nakal itu di kamarnya,,dia masuk dan mencium tanganku dan menyakan kabarku aku hanya diam seketika ku peluk dia berkali kali aku meminta maaf karena tak bisa menjaga suaminya,dia hanya tersenyum dan melarangku berisik karena takut membangunkan suami dan wanita itu.lagi2 aku menangis dan minta maaf ke padanya atas kejadian ini tp dia begitu pandai menutupi keadaanya ku lihat di raut wajanya ingin dia menangis tp dia tutupi semua itu dengan senyuman,tiba2 anak dan wanita itu keluar dr mereka terkejut dan hanya bisa diam,mita tersenyum menyapa a mereka dan meminta maaf mengagu tidur nyenyak mereka.akhrinya dia
pun berpamitan untuk mandi dan bergegas tidur karena merasa lelah,
Hati ini menangis perih saat ku dengar mita menangis sesenggukan di kamar mandi aku tahu hati dia begitu luka tp dia sanggup menutupi itu semua karena cinta nya yang tulus untuk suaminya,dia anggap suami ada sebagian dri jiwanya bagi dia
Stelah mandi dia pun masuk ke kamar tidurku dan ku tegur dia kenapa gak tidur dengan suaminya dia hanya bls itu dengan senyuman dan bilang masih ada pacarnya masak aku ikut2 jadi wasit bu,,ujarnya dalah kedaan luka hatinya dia masih sempat lemparkan canda kepada kami sehingga kami semua pun tertawa kecil karena ulahnya,,di saat bersamaan pula ibu kandunnya sakit parah beban dia begitu berat tp dia sanggup mengatasi ini semua hingga tampa di duga seorang rentenir datang padanya dia katakan ibu kandungnya pinjem uang untuk berobat dengan jumlah yang sangat besar karena dia tidak punya cukup uang akhinrya dia pun berpamitan lagi untuk bekerja lagi ke luar negri,lagi2 kami tidak bisa melarang karena kami tak bisa membantu dia di saat seperti itu ku dengar obrolan mereka bertiga WIL,anaku dan mita mereka katkan jika mita benar2 pergi lagi terpaksa mereka melakukan pernikahan sah dan menceraikan dia, ku lihat dia hanya pasrah.. ingin aku memeluknya waktu itu tp aku tak melakukanya.hingga hari keberangkatanyadia berpamitan pada kami dia katakan sesuatu yang sampai saat ini menjadi kekuatan untuk hidupku " IJINKAN AKU BERBAKTI PADA IBUKU,APAPUN YANG TERJADI DALAM RUMAH TANGGAKU IBU TETAP MERTUA YANG AKU SAYANGI,TUNGGU AKU SUATU SAAT PASTI KEMBALI,."
Air mata ini membasahi pipi ku iringi kepergianya dengan doa kami,dalam hatiku pun berharap dia kembali untuk berkumpul bersama kami,tp apa mungkin sedangkan keluarga kami merepotkan dia dan menyakiti hati dia sungguh aku tak tahu.
Dia pergi membawa luka
Akankah dia kembali membawa tawanya..itu semua rahasia ILLAHI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar