Minggu, 30 September 2012

Misteri Rezeki

 
Barangkali, ini sudah menjadi garis hidup dan “takdir” yang tidak akan pernah bisa saya hindari: selalu berhadapan dengan orang-orang yang memiliki aneka problematika hidup yang dilatarbelakangi oleh tidak mudahnya memahami konsep rezeki.
Banyak orang akan menyatakan dirinya sadar bahwa rezeki adalah urusan Tuhan. Begitupun bahwa Tuhan tidak akan pernah lupa memberi rezeki kepada seluruh makhluq-Nya. Tugas manusia hanyalah berusaha seoptimal mungkin untuk menjemputnya.
Namun, mempertahankan pengetahuan dan keyakinan itu dalam praktek hidup sehari-hari, nampaknya, tidak selalu berhasil dilakukan oleh semua orang. Buktinya, disambangi oleh orang-orang yang merasa gagal memahami misteri rezeki menjadi makanan saya sehari-hari. Begitu seringnya saya didatangi tamu dari kelompok ini sampai-sampai saya hafal bagaimana ekspresi wajah yang akan mereka perlihatkan di awal pertemuan…
Suasana “sempit rezeki” pada diri mereka, yang merasa sudah optimal mengerahkan segala kemampuan untuk mencarinya, biasanya disebabkan oleh cara pandang ala “kaca mata” kuda yang diterapkan: rezeki dipahami sebagai sesuatu yang dapat diwujudkan langsung dalam bentuk rupiah atau sesuatu yang memang secara langsung kita butuhkan.
Saat kita sedang lapar dan tidak memiliki selembar uang pun di kantong yang bisa kita gunakan membeli nasi, maka menemukan rongsokan barang yang bisa dijual adalah rezeki. Namun, jika yang kita dapatkan adalah “kemampuan” untuk menanggung “masa panjang menahan lapar” secara tidak biasa, apapun bentuknya, maka itu bukanlah rezeki. Mendapatkan uang untuk melunasi hutang adalah rezeki. Tapi, mendapatkan masa tenggang pembayaran hutang atau bahkan pembebasan hutang tidak kita sebut sebagai rezeki.
Seringkali, tanpa sadar, kita menetapkan secara sepihak dengan cara apa rezeki kita seharusnya datang. Kita menyesalkan kenapa pemilik toko tempat kita bekerja hanya memberi gaji Rp. 20.000,- per hari (sesuatu yang, misalnya, sudah kita ketahui sebelum kita memutuskan bekerja dengannya) sehingga kita merasa tidak mampu membiaya pendidikan anak kita. Padahal, dalam waktu yang bersamaan, anak kita justru sedang “menikmati” rezeki lain: pembebasan biaya pendidikan. Rezeki yang sedang dinikmati anak kita itu tidak kita hargai sebagai rezeki kita sendiri. Rezeki anak tidak selalu datang melalui tangan orang tuanya.
Untuk contoh kongkret, sebutlah namanya Ramdan. Ia menitipkan anaknya belajar di sebuah pesantren. Tidak sekalipun kewajibannya membayar iuran pendidikan dan iuran makan anaknya ditunaikan karena alasan penghasilan yang minim. Padahal, pesantren itu tetap saja menyediakan segala kebutuhan anaknya.
Saat saya tanya apakah ia memiliki barang berharga di rumahnya, ia menjawab tidak. Namun, buru-buru ia meralat jawabannya itu dengan menyatakan: di rumahnya tidak ada apapun selain kulkas, televisi, dan dua handphone. Satu di tangannya dan satu lagi di tangan istrinya. Saat saya tanya apakah istrinya menyimpan perhiasan, ia menjawab tidak, kecuali kalung dan cincin emas yang melekat di tubuh istrinya. Saat saya tanya pernahkah ia datang ke pesantren tempat anaknya belajar itu untuk sekedar meminta maaf, ia menjawab tidak. Alasannya malu. Saat saya tanya, kenapa tidak ia bayar saja seluruh kewajibannya dengan rasa malu yang jelas-jelas masih dimilikinya itu, pria kurus itu hanya terdiam.
Saya akhiri obrolan dengan pria itu dengan kalimat pendek: rezeki untuk anaknya ternyata banyak. Namun, orang tua malah melakukan sesuatu yang membuat pintu rezeki anaknya itu tertutup.
Ada banyak contoh lain tentang orang-orang di sekitar kita yang masih menggunakan “kaca mata kuda” itu dalam memandang misteri rezeki.
Terhadap orang-orang yang sudah patah itu, hanya rumus sederhana yang selalu mampu saya berikan: mintalah kelancaran rezeki kepada Sang Pengaturnya, Allah Yang Maha Memiliki Segala Sesuatu. Namun, jangan pernah meminta dengan cara apa Dia harus mengatur kucuran rezeki kita. Jangan pula kita pernah meminta dalam bentuk apa rezeki kita itu harus diwujudkan-Nya. Bekerja sajalah seoptimal mungkin apapun juga pekerjaannya selama itu halal. Buang rasa enggan, malu, dan rendah diri. Lalu, bukalah mata dan lihat ke sekeliling. Alangkah lebarnya pintu rezeki yang dibentangkan-Nya untuk kita… Semoga.

@http://pengelanasemesta.blogdetik.com/2009/07/05/misteri-rezeki/

Jangan Mudah Berputus Asa

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita akan menjalani hidup ini terasa terbebani dan saat tidak mampu lagi bertahan, memungkinkan kita
mengambil jalan pintas.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, mampu bergaul dengan yang lain secara baik serta mampu bersyukur atas kehidupan yang telah Allah beri.

Jumat, 28 September 2012

Seringkali apa yg kita
dapatkan tidak seperti dengan apa yg kita inginkan...

tapi ketika kita mendapatkan yang kita inginkan
kadang tidak membuat hidup bahagia...

Inilah bukti bahwa apa yg
kita inginkan belum tentu menjadi
sesuatu yg kita butuhkan...

Maka mintalah apa yg menjadi kebutuhan
kita sewaktu berdoa, bukan apa
yang kita inginkan...

Sholat Sebagai Solusi





 Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (QS. al-Baqarah : 153). Ayat ini menyiratkan bahwa Allah menyebutkan sholat sebagai sebuah solusi hidup ketika kita sedang ditimpa musibah, ujian dan cobaan. Sholat menguatkan hati kita dalam menghadapi berbagai masalah dan ujian hidup. Itulah sebabnya sholat bermanfaat bagi kita yang sudah merasa hidup ini menjadi sebuah beban yang berat seolah kita tidak sanggup memikulnya.

Sholat membuat hati kita menjadi tenteram dan nyaman, yakni hati yang dipenuhi dengan keridhaan dan kesabaran, urat syaraf mengendur sehingga kita merasakan ada kemesraan dan kecintaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Perasaan itulah yang menimbulkan ketenteraman dan kenyamanan disaat kita bermunajat kepada Allah disaat kita terpuruk dengan berbagai masalah dan cobaan hidup untuk segera diselesaikan, Maka kita memohon kepada Allah agar berkenan menghilangkan kesusahan, segala kecemasan, membuang segala kesedihan dan memberikan kesudahan yang indah dan mulia bagi hidup kita.

Dengan sholat kita merasakan kelezatan, ketenteraman, ketenangan dan kemenangan yang tidak disangka-sangka dari Allah, Tentu saja itu merupakan pertolongan terbesar dalam menghilangkan segala kesusahan hidup yang kita alami. Hal itu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam ketika ditimpa musibah, ujian dan cobaan selalu dengan sholat memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah. "Apabila Nabi ditimpa sesuatu yang menyusahkan, beliau mengerjakan sholat." (HR. Abu Dawud).
 
vv
Muhamad Agus Syafii
 

Rabu, 26 September 2012

Bila Gagal menyapa

Ketika kegagalan menyapa hidupmu
Ingatlah, itu bukan hal yang buruk
Jangan biarkan gelisah menyelimuti diri..

Biarkan ia hadir
Tapi tidak untuk menghentikan langkahmu
Tidak untuk membunuh semangatmu..

Buktikanlah..
Bahwa kegagalan itu membuatmu bangkit
Mengokohkan berdirimu
Membukakan mata hatimu agar lebih bijaksana memandang kehidupan..

Sempatkanlah diri ‘tuk bersyukur apapun keadaanya
Agar kau dapat mengambil hikmah di setiap episode kehidupan yang kau lalui

dan terus tumbuhkan semangat itu..
Semoga ada harapan baru disetiap terbit sang fajar..

Senin, 24 September 2012

Mu'jizat Merawat Orang Tua



Ketika anak kita menemukan jodohnya, dan mendapatkan wanita cantik yang berhasil merebut seluruh hatinya, tidak jarang orang yang pertama menjadi musuh si Anak adalah orang tuanya sendiri.
 

Orang tua yang semula begitu mulia, mendadak terasa menjadi sangat cerewet, dan menjadi sumber masalah rumah tangga. Apalagi bila si anak (laki-laki) tidak berhasil menyatukan hati istrinya dengan ibundanya.

Anehnya anak-anak yang merawat orang tuanya sampai wafat, kebanyakan di cintai Allah, hal itu tercermin dalam karir hidupnya di Dunia, dan mereka cenderung menjadi orang yang sukses.

Mu'jizat Orang Tua, dapat kita temukan dalam sejarah hidup seorang sahabat di bawah ini:

--o0o--

Ketika ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat, Iyas  meneteskan air mata tanpa meratap, lalu beliau ditanya seorang sahabat tentang sebab  tangisannya,

Jawabnya, "Allah bukakan untukku beberapa pintu untuk masuk surga,  sekarang, satu pintu telah ditutup." 

Begitulah, orangtua adalah pintu surga, bahkan  pintu yang paling tengah di antara pintu-pintu yang lain. 

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
"ORANG TUA adalah PINTU  SURGA  YANG PALING TENGAH, terserah kamu, hendak kamu  terlantarkan ia, atau kamu hendak menjaganya." 
(HR Tirmidzi) 

Al-Qadhi berkata,  " Maksud pintu surga yang paling tengah  adalah pintu yang PALING BAGUS dan PALING TINGGI.

Dengan kata lain,  sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga dan meraih  derajat yang tinggi adalah dengan mentaati orangtua dan menjaganya." 

Bersyukurlah jika kita masih memiliki orangtua,  karena di depan kita masih ada pintu surga yang masih terbuka lebar. 

Terlebih bila orangtua telah berusia lanjut. 

Dalam kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah  pelupa, pikun dan terkesan cerewet,

atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis  seperti bayi yang baru lahir. 

SUNGGUH TERLALU, ORANG YANG MENDAPATKAN ORANG  TUANYA BERUSIA LANJUT, TAPI IA TIDAK MASUK SURGA,  PADAHAL KESEMPATAN BEGITU MUDAH BAGINYA. 

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,  "Sungguh celaka... sungguh celaka... sungguh celaka..",
lalu  Seseorang bertanya "Siapakah itu wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda,  "Yakni orang yang mendapatkan salah satu orang tuanya, atau kedua  orang tuanya berusia lanjut, namun ia tidak juga bisa masuk surga."
(HR Muslim) 

Ia tidak masuk surga karena tak berbakti, tidak  mentaati perintahnya, tidak berusaha membuat senang hatinya, tidak  meringankan kesusahannya, tidak menjaga kata-katanya, dan tidak merawatnya  saat mereka tak lagi mampu hidup mandiri. 

SAATNYA BERKACA DIRI,  SUDAHKAH LAYAK KITA DISEBUT SEBAGAI  ANAK YANG BERBAKTIi?  SUDAHKAH LAYAK KITA MEMASUKI PINTU SURGA YANG  PALING TENGAH?


Jangan menangisi apa yang bukan milikmu



Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan.

Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat tergoncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis-majlis dzikir yang akan mengantarkan pada ketenteraman jiwa.

Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai.Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum : harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.

Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakikat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.

Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rezeki, jabatan atau kedudukan, pasti akan Allah sampaikan. Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki. Meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.." (al-Hadiid: 22-23)

Demikian juga bagi yang sedang  galau terhadap jodoh. Kadang kita tak sadar ketentuan Allah tentang jodoh kita, bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar ketentuan Allah: "yang pentingnya harus dia Ya Allah! Harus dia, karena aku sangat mencintainya." Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalau pun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik. Boleh jadi Allah tak mengulurkannya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkannya dengan marah kerana niat kita yang terkotor.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah:

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar difikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar perlu, bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang Mu'min tidak hidup untuk dunia, tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak.

Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

http://halaqah.net/v10/index.php?topic=7631.20

Minggu, 23 September 2012

Cinta Pilihan Sang Ibu




Suatu Hari..
Seorang anak gadis bertanya kepada ibunya: “Ibu, ajarkan anakmu ini untuk memilih pasangan hidup?”
Si ibu tersenyum, dan dengan bijak menjawab, “Anakku , jangan kau menikahi seorang lelaki hanya Karena ketampanannya, kelak kamu akan kecewa, Karena ia pasti akan tua.
Nak, jangan pula memilihnya hanya dia dikagumi banyak wanita, Karena kau belum tahu apa kekurangannya. Tidak pula Karena kekayaan atau Karena nasabnya, Karena kekayaan tidak pernah kekal, nasab tidak menjamin kemuliaan dirinya.”

“Nak, pilihlah si dia Karena akhlaknya yang mulia.

Pilihlah dia Karena imannya.

“Bu, bagaimana ingin tahu dirinya akan membuatku bahagia, padahal belum tentu dia kaya, tampan, terkenal?” Tanya sang anak lagi.

“Nak, ketampanan dan kecantikan ada pada hati yang merasa. Kaya ada pada hati yang Qonaah. Terkenal di hadapan manusia belum tentu mulia di hadapan-Nya.”

“Perbaikilah akhlakmu, perbaharuilah niatmu, kuatkan imanmu, perbanyak amalmu…
Lalu jika hari itu tiba…

Terimalah pemuda yang berani melamarmu. Setidak-tidaknya dia berniat baik kepadamu, bukan menggodamu. Namun Karena keinginannya menjaga kesucian cinta. Kau tentu boleh memilih, namun ingatlah, jika kau alihkan cintamu pada harta, ketampanan, juga keturunannya, maka kamu pasti akan kecewa. Karena boleh jadi itu hanya topeng darinya.”

“Istikharahlah..

Dan.. Jika pilihanmu mantap padanya…
Menikahlah nak, Karena itu adalah sebaik-baik penawar fitnah kau akan rasakan kebahagiaan Karena memenangkan Allah dalam pilihanmu.

Rasailah cinta bersamanya…
Kelebihannya membuatmu tersenyum bahagia…

Kekurangannya akan menjadi bibit-bibit cinta di antara kalian..
Karena kalian tercipta untuk saling mengisi…

Saling memperbaiki akhlak..
Semangati langkahnya, kukuhkan semangat juangnya.

Harungi bahtera rumah tangga dengan senyum ceria.
Kelak didiklah anak-anakmu untuk menjadi pejuang yang setia pada cinta yang Mulia..

Lahirkan keturunan yang kuat tauhidnya, mulia akhlaknya, kukuh azamnya.
Dan…
Kelak, ibumu ini akan bahagia menimang cucu seorang pejuang sejati......

Jumat, 21 September 2012

Penyakit Osteoporosis



Osteoporosis berarti “tulang keropos”, adalah suatu kemunduran kondisi tulang dengan berkurangnya kepadatan mineral, massa, dan kekuatan tulang. Hal ini berakibat pada tipisnya tulang dan kemungkinan terjadinya keretakan.

Gejala Osteoporosis

Gejala awal osteoporosis bisa dari tidak begitu terasa sampai pada nyeri punggung.
Gejala tingkat lanjut osteoporosis antara lain turunnya berat badan, perubahan bentuk tulang belakang (bongkok, berpunuk), keretakan pinggul/ lengan/pergelangan tangan, diikuti dengan rasa sakit ringan sampai pada rasa sakit yang sangat, dan mendadak sakit pada tulang belakang.

Proses Terjadinya Osteoporosis

Penyebab Osteoporosis dari dalam tubuhMassa tulang secara normal berkurang 1.5% – 2% per tahun baik pada pria maupun wanita setelah usia 40 tahun. Tetapi kaum wanita umumnya mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena osteoporosis karena secara
alami ukuran / massa tulang dan otot kaum wanita lebih kecil daripada kaum pria.
Sekitar 1 dari 4 wanita menderita osteoporosis setelah menopause, sebagaian lagi karena berkurangnya progesteron sebelelum masa menopause dan menurunnya estrogen setelah masa menopause.Pada kaum pria osteoporosis kejadiannya lebih sering ditemukan pada pecandu alkohol, obat-obat terlarang, dan penderita hipertiroid.

Penyebab Osteoporosis karena pola makanProtein penting bagi kesehatan, tetapi kelebihan asupan protein secara kimiawi dapat mengarah pada osteoporosis seiring bertambahnya usia. Tulang berada pada kondisi terbaik dalam tubuh yang sedikit alkali, sehingga pada
saat banyak mengkonsumsi protein hewani tubuh menjadi bersifat asam. Selanjutnya tubuh akan menangkal ke-asam-an tersebut dengan cara menarik mineral alkali dari dalam tulang, misalnya kalsium.
Selain protein hewani, hal yang sama juga berlaku pada pemanis buatan, gula halus, minuman ringan (softdrink – mengandung kadar fosfat yang tinggi, sehingga menggangu kesetimbangan mineral dalam dalam tubuh), dan kurangnya asupan sayuran hijau (sayuran hijau banyak mengandungvitamin dan mineral).

Nutrisi yang perlu untuk Osteoporosis

Perbanyak makan yang mengandung kalsium dan mineral lainnya, misalnya produk susu, keju, buah dan sayur (bayam, brokoli, kobis/kol, dan juga teh hijau, dll).
Produk olahan dari kedelai, dengan kandungan isoflavon-nya (tahu, tempe, susu kedelai) juga baik untuk tulang terutama bagi yang sudah masuk masa menopause.
Apel mengandung flavonoid unik yang disebut floridzin
dapat mencegah osteoporosis yang berkaitan dengan masa menopause.

Makanan yang perlu dihindari / dikurangi :Kopi, daging, softdrink, pemanis buatan, gula halus.

Rabu, 19 September 2012

Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi

Apakah yang dimaksud dengan darah tinggi?
Darah tinggi atau hipertensi adalah suatu penyakit dimana tekanan darah melebihi nilai normal. Penggolongan tekanan darah manusia adalah sebagai berikut:
1. Tekanan darah normal: Tekanan darah sistolik kurang dari 120 dan tekanan darah diastolik kurang dari 80.
2. Tekanan darah prehipertensi: Tekanan darah sistolik 120 - 139 atau tekanan darah diastolik 80 - 89.
3. Tekanan darah tinggi derajat 1: Tekanan darah sistolik 140 - 159 atau tekanan darah diastolik 90 - 99.
4. Tekanan darah tinggi derajat 2: Tekanan darah sistolik di atas 160 atau tekanan darah diastolik di atas 100.

Apakah gejala darah tinggi?
Orang dengan penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi pada umumnya tidak bergejala. Hipertensi diketahui secara kebetulan. Biasanya pada saat berobat ke dokter untuk keluhan lain dan kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah, barulah ketahuan bahwa menderita hipertensi. Dalam dunia kedokteran, hipertensi dikenal sebagai ‘silent killer’ oleh karena menyebabkan kematian tanpa menampakkan adanya gejala atau keluhan sebelumnya.

Apa yang akan terjadi bila darah tinggi tidak diobati?Tekanan darah yang tinggi dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi atau penyulit antara lain pada jantung dapat menimbulkan pembesaran otot jantung (left ventricular hypertrophy), angina atau fase awal infark miokard, gagal jantung; pada otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemia sementara (transient ischemic attack); pada ginjal menyebabkan penyakit ginjal menahun; penyakit pembuluh darah arteri perifer antara lain impotensi; pada mata menyebabkan retinopati yang dapat menimbulkan kebutaan.

Apa penyebab darah tinggi?Sebagian besar pasien tidak diketahui apa penyebabnya.
Beberapa penyebab darah tinggi yang dapat diidentifikasi adalah yang disebabkan oleh henti napas pada saat tidur (sleep apnea), obat-obatan, penyakit ginjal menahun, penyakit pembuluh darah ginjal, penyakit tiroid atau paratiroid, penyakit aldosteronisme primer, penyakit pheochromocytoma, dan penyakit coarctatio aorta.

Apa saja faktor risiko terjadinya penyakit pembuluh darah jantung dan otak?Faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner dan stroke sama yaitu darah tinggi atau hipertensi, merokok, kegemukan, kurang aktivitas fisik, dislipidemia (kadar kolesterol LDL yang tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, dan atau kadar trigliserida yang tinggi), diabetes mellitus (penyakit kencing manis atau penyakit gula), usia (di atas 55 tahun untuk pria, di atas 65 tahun untuk wanita), dan adanya riwayat keluarga menderita penyakit jantung koroner dan atau stroke pada usia muda (di bawah usia 55 tahun pada pria atau di bawah usia 65 tahun pada wanita).

Apakah harus minum obat seumur hidup?
Tujuan pengobatan darah tinggi adalah untuk mencapai tekanan darah kurang dari 140/90. Untuk pasien-pasien darah tinggi yang disertai dengan penyakit kencing manis atau penyakit ginjal menahun atau pernah dioperasi jantung maka target tekanan darah tinggi yang harus dicapai adalah kurang dari 130/80. Tujuan penurunan tekanan darah adalah untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke serta penyakit ginjal.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh pasien yaitu perubahan gaya hidup (lifestyle modification) dan obat-obatan. Bila tekanan darah dapat dikendalikan dengan lifestyle saja maka tidak perlu obat-obatan.

Karena penyebab darah tinggi sebagian besar tidak diketahui, maka pada umumnya memang sebagian besar pasien harus terus minum obat darah tinggi setiap hari sepanjang hidupnya.

Apakah minum obat darah tinggi setiap hari tidak merusak ginjal?
Bila darah tinggi tidak diobati maka justru akan menyebabkan ginjal rusak, dan ginjal yang rusak akan menyebabkan tekanan darah akan semakin bertambah tinggi.

Apa saja perubahan gaya hidup yang harus dilakukan?Bila anda kegemukan maka dengan mengurangi berat badan, tekanan darah dapat turun. Tekanan darah sistolik dapat turun antara 5 – 20 mmHg setiap 10 kg berat badan yang berkurang.
Dengan makan paling sedikitnya 5 porsi buah-buahan dan sayur-sayuran maka tekanan darah sistolik dapat turun antara 8 – 14 mmHg.
Dengan mengurangi asupan natrium atau sodium (garam dapur) maka tekanan darah sistolik dapat turun antara 2 – 8 mmHg.



http://suryo-wibowo.blogspot.com/2008/08/penyakit-darah-tinggihipertensi.html

Kunci Agar Diberi Kemudahan Dan Kecukupan Dalam Segala Urusan



Jika kita mengamati kenyataan hidup ini bahwa tidak sedikit manusia yang menjadikan hidupnya hanya untuk dunia.

Sibuk hatinya hanya untuk memikirkan dan mengurusi pekerjaan untuk masa depannya
Banyak yang Sibuk hatinya hanya untuk memikirkan dan mengurusi rumah tangganya
Sibuk hatinya hanya untuk memikirkan dan mengurusi siapa yang akan jadi jodohnya
Sibuk hatinya hanya untuk memikirkan dan mengurusi bagaimana hubungan kisah kasihnya dengan manusia, dan sebagainya.
Maka semua kesibukan itu yang dilakukannya tiada lain hanya berharap apa yang dilakukannya bisa mudah urusannya dan tercapai tujuannya sesuai keinginannya, maka segala kemampuan, hidup dan waktunya hanya dicurahkan untuknya tapi sesungguhnya hal itu tidaklah ia akan mencapai pada hakikat atau tujuan yang sesungguhnya yaitu mendapatkan keridhoan Allah sehingga menjadi keberkahan untuknya, kecuali hanya menjadi susah payah baginya jika tidak melibatkan Allah didalamnya.

Maka disinilah ketika manusia sibuk memperbaiki hubungannya dengan dunia, dan memperbaiki hubungannya dengan manusia maka manusia tidak boleh lupa untuk memperbaiki hubungannya dengan Tuhan nya, karena sumber yang mengurusi segalanya dan sumber dari segala kemudahan dan kesuksesan itu ada ditangan Allah SWT.

Maka kuncinya siapa yang ingin dimudahkan segala urusannya dan tercapai tujuannya sesuai kehendakNya,maka memperbaikilah hubungannya dengan Tuhannya dengan taqwa dan tawakal.
Karena siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan hambaNya dengan dunia dan sesamanya.

Dan Allah berfirman
'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya, sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu'. (QS. At-Thalaq: 2-3)
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya...